2. Proyek Internasional Pertama Bareng Taito dan Atari
Kesuksesan awal Matahari Studios membuat mereka dipercaya publisher besar. Pada 2000, Taito menunjuk Matahari Studios untuk mengerjakan Space Invaders XL untuk platform Nuon teknologi gaming berbasis DVD player dari Motorola, RCA, Samsung, dan Toshiba. Tahun 2002, mereka juga ikut mengembangkan aset untuk game Stuntman milik Atari dan Reflections Interactive, serta melakukan porting Magi Nation dari GameBoy Color ke GameBoy Advance.
3. Terlibat dalam 4 Game Terbaik di Seri Need for Speed
Mungkin mengejutkan, tapi benar Matahari Studios terlibat dalam pengembangan empat seri terbaik dari franchise balap legendaris Need for Speed. Menurut Bullitt Sesariza (mantan studio head Matahari Studios), mereka berperan sebagai developer eksternal untuk:
- Need for Speed: Underground
- Need for Speed: Underground 2
- Need for Speed: Most Wanted
- Need for Speed: Carbon
Keempat game ini dikenal luas karena fitur modifikasi mobil, atmosfer balap jalanan, dan menjadi tonggak kesuksesan global seri Need for Speed.
4. Pencipta Game Arcade Populer: Dino Duel
Baca Juga:Google Didenda Rp5 Triliun, Diam-Diam Ambil Data Saat Smartphone Idle!Tanggal Rilis Upin & Ipin Universe Terungkap Lewat Trailer Baru!
Pada tahun 2004, Matahari Studios berkolaborasi dengan LAI Games untuk merilis Dino Duel, sebuah game arcade berbasis collectible card game yang bisa dimainkan di berbagai lokasi Timezone. Setiap sesi permainan memberikan kartu fisik yang bisa discan ke dalam mesin arcade, memberikan pengalaman bermain yang unik dan interaktif. Sekuelnya, Dino Duel Master, dirilis pada 2008 dan menjadi game arcade yang sangat sukses, menghasilkan hingga USD $200 ribu per minggu. Selain Dino Duel, studio ini juga mengembangkan game arcade lainnya seperti Super Strike, Mouse Trapper, dan Silly Sport.
5. Masa Akhir dan Warisan yang Tetap Hidup
Pada Oktober 2008, cabang Manila dari Matahari Studios diakuisisi oleh Kuju Entertainment, berganti nama menjadi Kuju Manila. Meski begitu, cabang Jakarta tetap aktif dan bahkan sempat mengerjakan animasi untuk game Blood Bowl (Cyanide Studio) pada 2009. Namun, pada 13 Januari 2010, Kuju memutuskan menutup Kuju Manila. Tak lama kemudian, pada 3 Februari 2010, LAI Games juga mengumumkan penutupan penuh Matahari Studios, yang resmi selesai pada 30 April 2010.