kbeonline.id – Direktur Utama Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menilai bahwa wacana penambahan kuota pemain asing di kompetisi Liga 1 Indonesia bisa berdampak positif, terutama dalam upaya menaikkan peringkat liga di level Asia.
Meskipun rencana PSSI untuk menerapkan kebijakan tersebut pada musim 2025-2026 sempat mendapat penolakan dari sejumlah pihak, Prapanca melihat hal itu dari sudut pandang yang berbeda.
Menurutnya, keberadaan lebih banyak pemain asing berkualitas justru bisa meningkatkan daya saing tim-tim Indonesia, khususnya saat tampil di level Asia seperti AFC Champions League atau AFC Challenge League.
Baca Juga:Persik Kediri Rekrut Telmo Castanheira, Gelandang Portugal Eks Sabah FCPSBS Biak Dilarang Berkandang di Bandung untuk Liga 1 2025-2026, Dirut LIB: Kami Sarankan di Jawa timur
Dalam sebuah acara peresmian kerja sama antara Persija Jakarta dan MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI Bank DKI, Jumat (4/7), Prapanca menjelaskan bahwa ide peningkatan kuota pemain asing telah menjadi bagian dari komitmen jangka panjang PSSI bersama klub-klub peserta Liga 1.
“Waktu Ketua Umum PSSI berkomitmen dengan klub-klub itu dari, setahu saya, waktu beliau jadi, ke depannya itu dari delapan pemain asing direkrut, enam boleh main. Terus, di tahun kedua adalah delapan pemain asing langsung, 11 direkrut, di bench-nya saya belum tahu. Ini nanti dicoba.” jelas Prapanca di hadapan awak media.
Prapanca menyebut bahwa ketika klub Indonesia bermain di kompetisi Asia, perbedaan kualitas cukup terasa, terutama dalam hal jumlah dan kualitas pemain asing di klub lawan.
“Tim-tim yang kita hadapi di AFC kadang menurunkan 11 pemain asing. Sementara kita masih membatasi. Tentu sulit bersaing kalau level pemain berbeda,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menyebut bahwa penambahan kuota pemain asing bukan untuk ‘mengusir’ talenta lokal, tetapi sebagai strategi untuk menaikkan level kompetisi Liga 1, yang pada akhirnya berdampak pada naiknya peringkat liga di konfederasi AFC.
Menurut Prapanca, jika Liga 1 ingin kompetitif dan klub-klub Indonesia punya peluang lebih besar berbicara di kancah Asia, maka kebijakan penambahan pemain asing harus diterapkan secara konsisten dan dievaluasi berkala.
“Kalau dari sisi liga, ini harus dilakukan. Konsisten dulu. Evaluasi bisa dilakukan setelahnya. Kita bisa lihat efektivitas dari sistem 6+2, lalu ke 8 pemain asing langsung main,” tambahnya.