STIE Budi Pertiwi Karawang Lepas 150 Mahasiswa KKN, Siap Bangun Desa di 5 Kecamatan

STIE Budi Pertiwi Karawang
Sebanyak 150 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budi Pertiwi Karawang secara resmi dilepas untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan pertama.
0 Komentar

KBEonline.id — Sebanyak 150 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Budi Pertiwi Karawang secara resmi dilepas untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan pertama. Para mahasiswa ini akan mengabdikan diri selama satu bulan di lima desa yang tersebar di lima kecamatan, yakni Desa Kalibuaya, Ciranggon, Tapaksari, Pasirawi, dan Mekarjaya.

Acara pelepasan yang berlangsung pada Sabtu (5/7/2025) itu dihadiri oleh jajaran pimpinan kampus dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Karawang, di antaranya Kepala Bappeda Ridwan Salam dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Syaefulloh.

Ketua STIE Budi Pertiwi Karawang, Fajaruddin Pakpahan, M.M, menjelaskan bahwa pelaksanaan KKN ini menjadi tonggak sejarah bagi kampus mereka. “Pelepasan mahasiswa KKN ini merupakan angkatan pertama mahasiswa STIE Budi Pertiwi. Program ini akan berlangsung selama satu bulan dengan harapan para mahasiswa mampu berkontribusi nyata di desa tempat mereka mengabdi,” ujarnya.

Baca Juga:Panen Raya di Cilamaya, Bupati Aep Sampaikan Terima Kasih Untuk Kerja Keras PetaniRSUD Rengasdengklok Kejar Status BLUD, Target Operasional Tahun Ini 

Fajaruddin menyebutkan, para peserta KKN akan dibagi ke lima desa dengan komposisi 20 hingga 35 mahasiswa per desa, didampingi dua dosen pembimbing sebagai perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM).

Mengusung tema “Bersama Membangun Desa”, KKN ini difokuskan pada tiga pilar utama pembangunan yakni pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan yang sejalan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya hadir di desa, tetapi juga mampu memberikan solusi nyata dan menciptakan output yang dapat dimanfaatkan langsung oleh masyarakat,” tambahnya.

Fajaruddin juga menekankan pentingnya riset mahasiswa selama KKN untuk menggali potensi dan menghadirkan inovasi yang bisa dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah desa dan masyarakat.

“Kami ingin jejak KKN ini meninggalkan manfaat berkelanjutan. Meskipun para mahasiswa nanti kembali ke kampus, minimal ada pengetahuan dan keterampilan yang terus dilanjutkan masyarakat,” tuturnya.

Sebelum terjun ke lokasi, seluruh mahasiswa telah mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber, termasuk dari Kepala Bappeda dan Kepala Dinas DPMD Karawang. Materi pembekalan meliputi potensi desa, isu pembangunan, serta tantangan yang ada di masing-masing lokasi KKN.

0 Komentar