KBEonline.id — Kerajinan tangan telah menjadi salah satu sektor usaha yang bertahan dan bahkan tumbuh di tengah perubahan zaman. Di tengah kemajuan teknologi, digitalisasi, dan pergeseran gaya hidup masyarakat, produk kerajinan tangan tetap memiliki daya tarik tersendiri. Tidak hanya sebagai bentuk ekspresi seni dan budaya, tetapi juga sebagai sumber penghasilan yang nyata, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berbeda dengan produk pabrikan yang dibuat dalam jumlah besar dan seragam, kerajinan tangan mengedepankan nilai eksklusivitas, sentuhan personal, serta kekayaan cerita di balik proses pembuatannya. Hal ini menjadikan produk handmade atau buatan tangan semakin dicari, terutama oleh konsumen yang menghargai orisinalitas dan kualitas.
Dalam beberapa tahun terakhir, kerajinan tangan mengalami perkembangan pesat, tidak hanya dalam hal bentuk dan jenis produk, tetapi juga dalam model bisnis dan pemasaran. Banyak pelaku UMKM yang memulai dari skala rumah tangga kini berhasil menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar negeri, berkat dukungan teknologi digital dan media sosial.
Baca Juga:STIE Budi Pertiwi Karawang Lepas 150 Mahasiswa KKN, Siap Bangun Desa di 5 KecamatanPanen Raya di Cilamaya, Bupati Aep Sampaikan Terima Kasih Untuk Kerja Keras Petani
Salah satu keunggulan utama dari bisnis kerajinan tangan adalah kemudahan dalam memulainya. Dengan modal yang relatif kecil, siapa pun bisa menciptakan produk dari bahan-bahan sederhana yang tersedia di lingkungan sekitar. Misalnya, benang untuk merajut, tanah liat untuk membuat kerajinan clay, limbah kertas untuk dibuat keranjang anyaman, atau resin untuk dijadikan aksesori.
Transformasi digital membawa dampak besar terhadap perkembangan usaha kerajinan tangan. Sebelumnya, pemasaran produk handmade bergantung pada pameran, bazar lokal, atau dari mulut ke mulut. Kini, media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook, serta beberapa marketplace menjadi etalase utama bagi para pelaku UMKM untuk memamerkan hasil karyanya.
Konten visual yang menarik, seperti video proses pembuatan produk atau sesi unboxing, menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Tak jarang, akun-akun kerajinan tangan yang dikelola secara konsisten berhasil membangun komunitas pengikut yang loyal dan menjadi sumber pesanan tetap.
Selain media sosial, keberadaan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, hingga platform global seperti Etsy dan Amazon Handmade, memperluas akses pasar bagi produk lokal. Pelaku usaha tidak perlu lagi membuka toko fisik, cukup membuat toko daring dengan deskripsi dan foto produk yang informatif.