KBEonline.id- Ini baru pemimpin pro pendidikan agama. Itulah yang dilakukan Pemprov Jateng yang telah menyalurkan Rp 479 Juta untuk penghafal Al Quran di daerah itu.
Diketahui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada semester I 2025 telah menyalurkan tali asih sebesar Rp 479 juta kepada 479 santri penghafal Al-Quran.
Tidak tanggung-tanggung masing-masing santri penghafal Alqur’an mendapatkan Rp 1 juta.
Baca Juga:Mau Coba Roti O di Karawang? Ini Bedanya Roti O di Festive Walk, KCP, dan Technomart!Heaven Scent Buka di KCP, Ini Dia Promo dan Varian Parfum yang Wajib Kamu Coba!
“Itu program dari Pemprov Jateng dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Semoga APBD-nya juga bisa menjadi berkah,” kata Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin saat acara pada Haflah Khatmil Quran ke-48, dan Haul KH Muntaha Al Hafidz ke 21, di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Asyariyyah, Kabupaten Wonosobo, Ahad, 6 Juli 2025 malam.
Dalam kesempatan itu, Taj Yasin meminta kepada santri yang diwisuda tidak cepat puas dengan capaian yang diperoleh. Apalagi, banyak ilmu dalam Alqur’an yang perlu dilakukan pengkajian.
Untuk mengembagkan pendidikan santri, lanjut Taj Yasin, Pemprov Jateng juga memiliki program beasiswa untuk santri untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, baik kampus dalam negeri maupun luar negeri.
Pemprov Jateng telah menjajaki kurang lebih 40-an kampus nasional baik negeri maupun swasta.
Saat ini, tim seleksi yang bertugas untuk menyeleksi santri-santri yang akan mendapatkan beasiswa tersebut telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Gubernur Jateng. Tim seleksi ini terdiri dari berbagai latar belakang.
Dia menjelaskan, program beasiswa bagi santri merupakan bagian dari upaya penguatan pendidikan berbasis keagamaan, khususnya di pesantren.
Harapan kedepan, setelah santri penerima beasiswa lulus agar ilmunya diabdikan di pondok pesantren tempatnya berasal.
Baca Juga:Ada Rombongan KPK di Bojongmangu Kabupaten BekasiRSUD Karawang Luncurkan Program Prima untuk Tingkatkan Layanan Persalinan, Uung: Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman
“Semoga program ini bisa berjalan dengan baik dan bisa lebih baik lagi untuk pondok pesantren,” kata Taj Yasin (*)