Sejumlah warga memilih bertahan di rumah, sementara sebagian lainnya menumpang di pinggir jalan dan warung-warung kosong.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi hingga saat ini masih melakukan pendataan.
Namun, warga menilai respons yang diberikan terlalu lambat dan tidak sesuai dengan urgensi kondisi di lapangan.
Baca Juga:Apa Itu Perda Ketahanan Keluarga? Simak Penjelasan Ketua Komisi 1 DPRD JabarRahmat Hidayat Djati Berikan Pencerahan pada Para Kader PKB Karawang Soal Perda Ketertiban Umum
“Evakuasi ada, tapi kalau bantuan belum. Banyak warga yang tidur hanya beralaskan lantai dingin,” ungkap Mulyana.
Masyarakat berharap pemerintah segera hadir secara nyata di tengah kondisi sulit ini.
Mereka tidak hanya membutuhkan makanan dan obat-obatan, tetapi juga solusi jangka panjang agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan datang.
“Kalau tiap tahun banjir terus, capek pak. Kami butuh solusi, bukan janji,” tandasnya.
Kondisi ini mencerminkan pentingnya perhatian serius terhadap tata kelola lingkungan, infrastruktur drainase, serta sistem mitigasi bencana yang proaktif. Warga tidak bisa terus menjadi korban dari persoalan yang sebenarnya bisa dicegah. (Iky)