Kritik lain yang dilontarkan Bung Towel adalah minimnya diskusi teknis dalam pembuatan regulasi ini. Hingga kini, belum terdengar adanya forum atau pembahasan yang melibatkan pelatih nasional, direktur teknik seperti Indra Sjafri, atau tokoh teknis seperti Simon Tahamata.
“Keputusan sebesar ini harusnya melibatkan pelaku teknis. Ini bukan hanya urusan bisnis, tapi juga soal masa depan sepak bola kita,” tegasnya.
Kebijakan PT LIB terkait kuota 11 pemain asing memang lahir dari niat meningkatkan kualitas kompetisi dan memperkuat posisi klub-klub Indonesia di Asia.
Baca Juga:Persib Tak Lolos ke Final, Bojan Hodak Fokus Ambil Sisi PositifAPPI Soroti Regulasi 11 Pemain Asing di Super League: Jam Terbang Pemain Lokal Terancam
Namun, kritik tajam dari Bung Towel menjadi pengingat penting bahwa sepak bola bukan semata industri, tapi juga ruang pembinaan. Tanpa ruang untuk pemain lokal berkembang, mimpi besar menjuarai Asia atau membentuk tim nasional yang tangguh akan sulit terwujud.
Regulasi ini membutuhkan tinjauan ulang, dengan melibatkan lebih banyak pelaku teknis dan mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi sepak bola nasional.