Demi Tempat Tinggal, Warga Babelan Rela Bayar Puluhan Juta, Akhirnya Digusur Juga

Anak di Bekasi menangis
Seorang anak menangis karena rumahnya digusur. --KBE--
0 Komentar

Suhendra mengaku tempat usahanya tidak menghambat aliran sungai. Lebih dari itu, banjir pun tidak pernah melanda.

“Saya tinggal di sini sejak kecil. Sejak kakek buyut, nenek saya tinggalnya di sini. Ya memang tempat usahanya tinggal di sini kan, turun temurun. Sebenarnya kalau masalah penggusuran, kami enggak menolak untuk digusur. Cuma yang menjadi permasalahan di sini caranya ini dan kayak tebang pilih,” ucap dia.

Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan, pembongkaran dilakukan untuk memberbaiki aliran sungai. Lokasi bekas bangunan akan digunakan untuk normalisasi aliran sungai dan revitalisasi tanggul, sebagai bagian dari upaya pencegahan banjir jangka panjang.

Baca Juga:Kisah Pilu Masripah, Pemilik Salon yang Jadi Korban Janji Oknum Perangkat DesaAgus Rivai Terpilih, DPRD Karawang Puji Pemda Tetapkan Dewas Petrogas Hasil Seleksi Ketat dan Transparan

“Kita ingin sungai, saluran irigasi, dan jalur air tertib, indah, dan hijau. Bekasi ini rawan banjir, maka harus ditata,” tandasnya. (Iky)

0 Komentar