Luapan sungai pun tidak pernah sampai membanjiri tempat tinggalnya.
“Air kali pernah naik, tapi nggak pernah sampai masuk. Alhamdulillah masih aman,” ungkapnya.
Warga sekitar kadang datang mengirimkan makanan. Bantuan makanan sederhana itu sangat berarti bagi keluarga Cicih.
Ia pun berharap ada bantuan lain yang lebih besar, terutama untuk bisa keluar dari kolong jembatan dan hidup di tempat yang lebih layak.
Baca Juga:Agus Rivai akan Rombak Besar-besaran Struktur Petrogas Persada KarawangGawat, Obat Terlarang di Karawang Dijual di Tanggul Irigasi, 2 Pengedar OKT Ditangkap
“Kalau ada bantuan, pengennya bisa ngontrak. Tapi sekarang mah belum ada biaya,” katanya lirih.
Di tengah himpitan ekonomi dan keterbatasan hidup, Elvan dan keluarganya tetap bertahan dengan penuh kesabaran.
Mereka tak meminta lebih, hanya ingin kehidupan yang sedikit lebih layak. Sebab, bagi mereka, hidup bukan soal kenyamanan, tapi bagaimana tetap bisa bertahan dengan kepala tegak.(Aufa)