Air Jernih Hijau Kebiruan di Underpass MM2100, Warga Ramai Berdatangan Melihat Fenomena Langkah di Cikarang

Fenomena Langkah di Cikarang
Fenomena Langkah di Cikarang Air Jernih Hijau Kebiruan di Underpass MM2100 Muncul, Warga Ramai Berdatangan, Pengelola Khawatir Risiko Keselamatan. --KBE--
0 Komentar

CIKARANG, KBEonline.id – Fenomena genangan air jernih hijau kebiruan di underpass kawasan MM2100 Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, ramai diperbincangkan publik setelah video dan foto lokasi tersebut viral di media sosial.

Air berwarna yang tampak jernih itu memicu rasa penasaran warga hingga berdatangan untuk melihat langsung dan berfoto. Namun, di balik keindahan visual itu, tersembunyi persoalan serius pompa penguras air di lokasi tersebut belum pernah difungsikan sejak dibangun.

General Manager Operasional Kawasan MM2100, Darwoto, membenarkan bahwa underpass memang sudah dilengkapi rumah pompa. Fasilitas ini dibangun bersamaan dengan proyek Tol JORR II, sebagai akses menuju lahan pengembangan sisi barat milik PT Bekasi Fajar.

Baca Juga:Segera Klaim & Dapatkan Hadiah Eksklusifnya! 9 Kode Redeem FC Mobile EA Sports Terbaru Hari Ini 10 Juli 2025Jadwal Bioskop Trans TV 10 Juli 2025 Malam Ini Lengkap Sinopsisnya

“Pompa sudah terinstal, tapi sejak selesai dibangun belum pernah difungsikan. Entah ada kerusakan atau belum dikoneksikan. Yang jelas, sejak dibangun, underpass ini memang belum digunakan dan bagian ujungnya masih tertutup,” ujar Darwoto saat dikonfirmasi Cikarang Ekspres, Rabu (09/7).

Karena lokasinya lebih rendah dari permukaan jalan, area underpass sangat rentan tergenang saat hujan turun deras. Ia menyebut air yang mengisi underpass murni berasal dari curah hujan, bukan limbah ataupun saluran air kotor.

“Makanya airnya jernih. Tapi karena pompanya tidak menyala, air tertampung dan membentuk genangan. Untuk itu, kami mengerahkan empat pompa dari kawasan agar genangan bisa segera disedot habis,” jelasnya.

Meski pengelolaan infrastruktur underpass menjadi tanggung jawab PT Bekasi Fajar, pihak pengelola kawasan MM2100 memutuskan turun tangan setelah fenomena tersebut menjadi sorotan publik.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Bekasi Fajar. Tapi karena sudah menjadi isu ramai, kami ambil langkah darurat dengan menurunkan empat pompa. Target penyedotan tiga hari, bisa lebih cepat jika tidak turun hujan lagi,” kata Darwoto.

Selain itu, langkah pengamanan langsung dilakukan. Area underpass kini ditutup, petugas keamanan disiagakan, dan aliran listrik penerangan jalan di sekitar lokasi dimatikan sementara.

“Ini bukan sekadar soal genangan, tapi menyangkut keselamatan. Ada anak-anak yang sempat ingin berenang, bahkan mengajak teman-teman. Kami tidak ingin muncul korban hanya karena kelalaian teknis,” tegasnya.

0 Komentar