KBEonline.id– Banyak kreasi untuk menyajikan kearifan lokal. Salah satunya lewat pagelaran fashion show.
Dan dalam upaya memperkuat pelestarian budaya lokal sekaligus mendorong inklusi sosial, Paguyuban Mojang Jajaka (Moka) Kota Bandung berkolaborasi dengan komunitas Merajut Asa Kita menyelenggarakan kegiatan Fashion Show Inklusif.
Fashion show ini bertema budaya lokal. Dan acaranya digelar di The Papandayan Hotel, Bandung.
Baca Juga:Gak Perlu ke Jepang, Ramen 1 di Karawang Ini Bikin Lidah Kamu Melayang!Cobain Majang di Taman Galuh Mas Karawang, Tempat BBQ Korea yang Lagi Hits!
Fashion show ini merupakan bagian dari rangkaian program sosial yang dijalankan oleh para finalis Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat 2025.
Para finalis diberikan tantangan untuk mengangkat kampung wisata dan komunitas lokal sebagai wujud kontribusi nyata terhadap masyarakat.
Pilihan mereka tertuju pada Merajut Asa Kita, komunitas kreatif di Kampoeng Rajoet Binong Jati yang menjadi ikon kerajinan rajut Kota Bandung.
Acara dimulai dengan sambutan resmi dan penyerahan sertifikat apresiasi, disusul pertunjukan seni vokal dan peragaan busana kolaboratif antara Mojang Jajaka dan anggota komunitas Merajut Asa Kita.
Kegiatan ini menjadi panggung untuk menunjukkan bahwa keragaman dan keterbatasan bukan penghalang untuk tampil dan berkarya.
Ketua Komunitas Merajut Asa Kita Eka Rahmat Jaya menjelaskan, bahwa kolaborasi ini meerupakan simbol pertemuan antara tradisi dan keberagaman.
“Mojang Jajaka mewakili semangat anak muda yang progresif, sedangkan sobat difabel dari Merajut Asa Kita menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak membatasi kreativitas. Kolaborasi ini akan terus kami dorong,” ujar Eka.
Baca Juga:Meriam Si Jagur di Disparbud Karawang Ini Peninggalan Belanda 1845, Penjaga Keamanan Lalulintas CitarumTernyata Gunung Everest Terus Bertambah Tinggi Setiap Tahun, Begini Penjelasannya
Merajut Asa Kita merupakan mitra binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) Fuel Terminal (FT) Bandung dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Komunitas ini berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas. Serta pengolahan limbah botol plastik dan sisa benang menjadi produk rajut bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
Pjs. Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung komunitas inklusif dan pelestarian budaya lokal.
“Kami bangga dapat mendampingi Merajut Asa Kita dalam perjalanannya menuju kemandirian dan keberlanjutan. Fashion show ini bukan hanya tentang karya, tetapi juga tentang nilai-nilai keberagaman, inklusi, serta pelestarian budaya lokal,” ujar Eko.