Hal ini menunjukkan bahwa cara kopi dikonsumsi dan perbedaan individu, seperti jenis kelamin, dapat berperan dalam potensi efeknya terhadap kesehatan.
Namun, studi ini punya beberapa batasan. Karena studi bersifat cross-sectional, tidak dapat ditentukan apakah kebiasaan minum kopi dan metabolisme glukosa yang lebih baik punya hubungan sebab dan akibat.
Faktor-faktor seperti gaya hidup, kebutuhan metabolisme individu, dan bahkan kebiasaan budaya juga berperan penting dalam menentukan dampak keseluruhan kopi terhadap kesehatan.