KARAWANG, KBEonline.id – Proyek pembangunan drainase di Jalan Arif Rahman Hakim, Karawang yang lebih dikenal sebagai Jalan Niaga menjadi sorotan sejumlah pihak. Proyek senilai Rp 2 miliar itu dinilai dikerjakan secara tidak profesional dan berpotensi terjadi pemborosan anggaran.
Sorotan tajam datang dari masyarakat karena pengerjaan dinilai asal-asalan. Bahkan, mencuat dugaan bahwa proyek tersebut tidak dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender, melainkan oleh pihak lain atau biasa dikenal dengan praktik “rental bendera”.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Karawang buka suara. Mereka menegaskan bahwa pengerjaan proyek sudah melalui perencanaan teknis dan pengawasan ketat.
Baca Juga:Wanita Wajib Tahu! Ini Dia 6 Khasiat Kulit Manggis bagi KesehatanTawuran Live di Instagram Marak: Polisi Waspada, Ortu Diminta Lebih Peduli
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Karawang, Aries Purwanto, menjelaskan bahwa pembangunan drainase dilakukan untuk menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini. “Dimensi saluran existing adalah 80 x 80 cm. Tapi daya tampung sudah tidak memadai karena perkembangan zona runoff dan banyaknya inlet buangan,” kata Aries, Senin, 14/5/2025.
Ia menyebutkan, dimensi saluran baru yang dirancang adalah 100 x 100 cm. Perubahan itu penting untuk menghindari banjir yang kerap terjadi akibat kapasitas drainase lama yang sudah tidak mencukupi.
Selain itu, lanjut Aries, elevasi dasar saluran sebelumnya tidak terkontrol karena endapan lumpur di bawah konstruksi U-ditch lama. “Dengan pembangunan saluran baru, kami harapkan elevasi dasar yang terputus bisa tersambung kembali,” jelasnya.
Menurutnya, saluran drainase lama yang dibongkar sudah dibangun cukup lama dan secara teknis sudah saatnya diperbarui. “Saluran existing itu sudah lama dan secara struktur sudah tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini,” ujar Aries.
Ia menambahkan, pada tahun 2024 ini, pemasangan U-ditch dilakukan sepanjang 120 meter, dimulai dari titik nol di depan Gonggo hingga ke Gerbang Ampera 3. “Untuk lanjutan tahun 2025 nanti, kami rencanakan sepanjang 489,6 meter sampai Gerbang Ampera 2,” ungkapnya.
Terkait isu adanya praktik rental bendera, Aries membantah keras. Ia menegaskan bahwa tender dilakukan secara terbuka dan transparan. “Tender memang terbuka untuk umum di seluruh Indonesia,” katanya.
Soal dugaan bahwa kontraktor dari luar Karawang menyerahkan pekerjaan pada pihak lain, Aries menegaskan hal tersebut tidak benar. “Kalau mengenai dugaan rental bendera, saya kira itu tidak benar. Proyek ini tetap dikerjakan oleh pemenang tender, yaitu PT. Putra Rumagora Mandiri,” ungkapnya.