Drainase Jalan Niaga Diperlebar, Ini Fungsinya Menurut DPUPR Karawang

Drainase di Jalan Arif Rahman Hakim, Karawang
Proyek pembangunan drainase di Jalan Arif Rahman Hakim, Karawang senilai Rp 2 miliar itu dinilai dikerjakan secara tidak profesional dan berpotensi terjadi pemborosan anggaran. --KBEonline--
0 Komentar

Sebelumnya diberitakan, pengerjaan proyek pembangunan drainase di Jalan Arif Rahman Hakim seperti kurang mendapat pengawasan dari Pemkab dalam hal ini Dinas PUPR.

Selain mendapat sorotan luas dari publik terutama warga kota Karawang, secara khusus penilaian keridakprofesionalan pengerjaan drainase di jantung kota ini di ungkap Karawang Budgeting Control (KBC).

KBC menyoroti pelaksanaan pembangunan drainase di Jalan Arif Rahman Hakim yang dinilai tidak profesional dan rawan terjadi pemborosan anggaran.

Baca Juga:Wanita Wajib Tahu! Ini Dia 6 Khasiat Kulit Manggis bagi KesehatanTawuran Live di Instagram Marak: Polisi Waspada, Ortu Diminta Lebih Peduli

Menurut KBC proyek ini menelan anggaran hampir Rp 2 miliar dan dikerjakan oleh PT. Putra Rumagora Mandiri, perusahaan yang beralamat di Pondok Kopi, Jakarta Timur, sebagai pemenang tender.

Proyek drainase yang dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Karawang ini menimbulkan berbagai permasalahan di lapangan, mulai dari kemacetan lalu lintas akibat galian terbuka, tumpukan lumpur, hingga bekas u-ditch yang berserakan di bahu jalan dan membahayakan pengguna jalan.

Karenanya Ricky Mulyana, Direktur KBC.mempertanyakan urgensi dari penggantian u-ditch lama dengan yang baru.

Bila ukuran dan spesifikasinya sama, seharusnya cukup dilakukan perawatan berupa pengangkatan sedimen lumpur yang menyumbat saluran, tanpa perlu pembongkaran menyeluruh. Ini menunjukkan adanya potensi pemborosan anggaran yang tidak kecil.

Lebih memprihatinkan, kata Ricky, program ini dikelola oleh Dinas SDA yang diketahui dikepalai oleh pejabat dengan latar belakang pendidikan luar negeri di bidang sumber daya air.

Namun justru dalam pelaksanaannya, ditemukan berbagai kejanggalan. Beberapa proyek SDA lainnya pun mengalami kerusakan dini seperti jebol sebelum masa pakai berakhir, yang menandakan lemahnya pengawasan serta buruknya kualitas pekerjaan.

“Jika ini terus dibiarkan, berapa banyak kebocoran APBD yang terjadi di seluruh sektor pekerjaan pembangunan di Karawang?” ujar Ricky.

Baca Juga:13 Kode Redeem Free Fire Terbaru Aktif Hari Ini, 14 Juli 2025 beserta Cara Klaimnya28 Kode Redeem Terbaru Grand Crown: Pandora's Fate yang Masih Aktif Juli 2025

Untuk itu, KBC mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk meningkatkan pengawasan secara aktif terhadap seluruh kegiatan proyek fisik yang dibiayai dari APBD. Selain itu,KBC juga meminta Aparat Penegak Hukum (APH), dalam hal ini Kejaksaan Negeri Karawang, untuk memeriksa kontraktor-kontraktor yang memiliki rekam jejak buruk dalam bidang pekerjaan, agar kualitas pekerjaan tidak terus-menerus dikorbankan demi keuntungan sepihak.

0 Komentar