Proyek Drainase Rp 2 M di Jalan Niaga Coreng Muka Pemkab, Dinilai Tak Profesional, Asal dan Rawan Pemborosan

Drainase niaga
ASAL: Proyek Drainase Rp 2 M di Jalan Niaga Karawang ini dinilai tak profesional.
0 Komentar

KBEonline.id- Pengerjaan proyek drainase di Jalan Arif Rahman Hakim Karawang atau biasa dikenal Jalan Niaga kini disorot banyak pihak. Proyek senilai Rp 2 M itu dinilai dikerjakan tidak profesional, asal dan Rawan pemborosan.

Bahkan muncul dugaan kuat proyek yang tendernya dimenangkan kontraktor dari luar Karawang ini dikerjakan pihak lain alias diduga terjadi rental bendera.

Dari tahap awal pengerjaan seperti kurang mendapat pengawasan dari Pemkab dalam hal ini Dinas PUPR.

Baca Juga:Serunya Siswa Baru Bikin Twibbon, Ini Nih MPLS Ramah 2025 di SMAN 4 Karawang   Serunya Hari Pertama di SMA! Bagaimana sih MPLS di SMAN 5 Karawang 2025?

Selain mendapat sorotan luas dari publik terutama warga kota Karawang, secara khusus penilaian keridakprofesionalan pengerjaan drainase di jantung kota ini di ungkap Karawang Budgeting Control (KBC).

KBC menyoroti pelaksanaan pembangunan drainase di Jalan Arif Rahman Hakim yang dinilai tidak profesional dan rawan terjadi pemborosan anggaran.

Menurut KBC proyek ini menelan anggaran hampir Rp 2 miliar dan dikerjakan oleh PT. Putra Rumagora Mandiri, perusahaan yang beralamat di Pondok Kopi, Jakarta Timur, sebagai pemenang tender.

Proyek drainase yang dilaksanakan oleh Dinas Sumber Daya Air PUPR Kabupaten Karawang ini menimbulkan berbagai permasalahan di lapangan, mulai dari kemacetan lalu lintas akibat galian terbuka, tumpukan lumpur, hingga bekas u-ditch yang berserakan di bahu jalan dan membahayakan pengguna jalan.

Karenanya Ricky Mulyana, Direktur KBC.mempertanyakan urgensi dari penggantian u-ditch lama dengan yang baru.

Bila ukuran dan spesifikasinya sama, seharusnya cukup dilakukan perawatan berupa pengangkatan sedimen lumpur yang menyumbat saluran, tanpa perlu pembongkaran menyeluruh. Ini menunjukkan adanya potensi pemborosan anggaran yang tidak kecil.

Lebih memprihatinkan, kata Ricky, program ini dikelola oleh Dinas SDA yang diketahui dikepalai oleh pejabat dengan latar belakang pendidikan luar negeri di bidang sumber daya air.

Baca Juga:Widih HP Lipat Galaxy Z Fold7 Desainnya Wow Banget, Tipis dan Nyaman Dipegang dan di KantongMasih Mau Liburan Praktis? Wajib Belanja Dulu di Travel Xperience The Grand Outlet Karawang

Namun justru dalam pelaksanaannya, ditemukan berbagai kejanggalan. Beberapa proyek SDA lainnya pun mengalami kerusakan dini seperti jebol sebelum masa pakai berakhir, yang menandakan lemahnya pengawasan serta buruknya kualitas pekerjaan.

“Jika ini terus dibiarkan, berapa banyak kebocoran APBD yang terjadi di seluruh sektor pekerjaan pembangunan di Karawang?” ujar Ricky.

Untuk itu, KBC mendesak Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang untuk meningkatkan pengawasan secara aktif terhadap seluruh kegiatan proyek fisik yang dibiayai dari APBD. Selain itu,

0 Komentar