KARAWANG, KBEonline.id – Sebanyak 484 siswa SMPN 2 Karawang Timur (Dukati) mulai menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah tahun ajaran 2025/2026 di lingkungan sekolah, Senin (14/7/2025).
Kepala SMPN 2 Karawang Timur, Nedi Somantri, melalui Ketua Panitia MPLS Ramah, Juju Rohmaya, memastikan kegiatan MPLS Ramah di SMPN 2 Karawang Timur berjalan secara efektif, mendidik, dan menggembirakan bagi seluruh murid baru.
Selain itu, MPLS Ramah tidak diwarnai dengan kegiatan yang mengarah pada praktik perpeloncoan, kekerasan, dan segala bentuk aktivitas yang merugikan serta tidak mendidik.
Baca Juga:Kapan Clevatess: The King of Devil Beasts episode 3 sub Indo Tayang? Spoiler & Tempat NontonnyaLeptospirosis Penyakit Apa? Penyebab, Gejala dan Penanganannya
“Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengeluarkan surat edaran terkait MPLS Ramah yaitu SE Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 10 Tahun 2025. Kami melaksanakan MPLS Ramah sesuai dengan panduan dari Kemendikdasmen,” ujar Juju, kepada KBE, Senin (14/7/2025).
Juju optimistis, dengan mengikuti panduan dari Kemendikdasmen, tujuan pelaksanaan MPLS Ramah untuk mengenalkan warga, kurikulum, lingkungan, serta pembentukan karakter siswa dapat tercapai.
“Semoga lewat kegiatan MPLS Ramah ini, siswa baru dapat mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan, mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia dan dapat digunakan di lingkungan satuan pendidikan, mengenal dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan, dan mengenal kurikulum seperti visi, misi, tujuan, intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya di satuan pendidikan,” harap Juju.
Sekretaris Panitia MPLS Ramah, Ina Sofiana, menambahkan, 484 siswa baru yang mengikuti MPLS Ramah berasal dari sebelas rombongan belajar (rombel). Siswa akan menjalani MPLS Ramah selama lima hari hingga Jumat (18/7), dan mendapatkan berbagai materi yang ramah dan mendidik yang disampaikan oleh kepala sekolah, guru hingga OSIS.
”Hari pertama, siswa mendapatkan materi terkait wawasan wiyata mandala, Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (GTKAIH), internet dan media sosial sehat dan pengawasan penggunaan gawai, serta eksplorasi diri dan menghubungkan minat bakat, dilanjutkan tur sekolah,” jelas Ina.
Kemudian, di hari kedua akan diawali pertemuan pagi ceria (senam pagi, menyanyikan Indonesia Raya, berdoa), dilanjutkan dengan materi ruang perjumpaan murid baru dan lingkungan belajar aman, nyaman dan menggembirakan, materi profil lulusan, membangun kesiapsiagaan bencana di sekolah dan menumbuhkan motivasi, semangat dan cara belajar yang efektif, pemilahan sampah, serta persiapan unjuk bakat.