Leptospirosis Penyakit Apa? Penyebab, Gejala dan Penanganannya

Waspada Leptospirosis saat Musim Hujan.
Waspada risiko penyakit menular dari hewan, seperti leptospirosis akibat air tercemar urin tikus saat Musim Hujan.
0 Komentar

KBEonline.id – Musim hujan seringkali dikaitkan dengan peningkatan berbagai penyakit. Apalagi, sekarang hampir seluruh wilayah di Jawa Barat mengalami musim hujan dan bahkan banyak wilayah mengalami banjir.

Musim hujan yang disertai banjir bukan hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit menular dari hewan, seperti leptospirosis akibat air tercemar urin tikus serta kasus gigitan ular yang cenderung naik.

Apa itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia, yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.

Baca Juga:Musim Penghujan, Warga Diimbau Waspadai Penyakit Menular Leptospirosis hingga Gigitan UlarCuma Modal Scroll HP! Ini Dia 10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Terbaik 2025, Cocok Buat 'Kaum Rebahan'

Penyakit ini dapat menyerang berbagai jenis hewan, termasuk manusia, dan sering dikaitkan dengan lingkungan yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi, terutama tikus.

Penyebab:

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira, yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, seperti:

  • Kontak langsung dengan urine, darah, atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
  • Kontak dengan air, tanah, atau lumpur yang terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.
  • Luka terbuka pada kulit atau membran mukosa (mata, hidung, mulut) yang terpapar zat yang terkontaminasi.

Gejala:

Gejala leptospirosis bisa mirip dengan flu, namun bisa juga menjadi lebih parah dan bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan tepat. Gejala umum meliputi:

  • Demam tinggi, terkadang disertai menggigil.
  • Nyeri otot, terutama pada betis.
  • Sakit kepala.
  • Mata merah.
  • Mual dan muntah.
  • Kuning pada kulit dan mata (jaundice).
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Perdarahan.

Pencegahan:

Pencegahan leptospirosis meliputi:

  • Menghindari kontak dengan air atau tanah yang berpotensi terkontaminasi.
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, terutama di daerah yang rawan banjir.
  • Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja di lingkungan yang berisiko, seperti pembuangan sampah atau saluran air.
  • Segera mengobati luka terbuka pada kulit.
  • Mencegah tikus masuk ke dalam rumah dengan menutup lubang dan menjaga kebersihan rumah.
  • Menghindari kontak dengan hewan liar yang berpotensi membawa bakteri Leptospira.

Pentingnya Penanganan Dini:

Leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik, terutama jika ditemukan pada tahap awal. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian.

0 Komentar