Tawuran Remaja di Bekasi Jadi Ajang Cari Popularitas di Media Sosial

ilustrasi Tawuran remaja.
Tawuran remaja yang semakin marak di Kabupaten Bekasi tak hanya berlangsung di jalanan, tapi juga disiarkan langsung melalui media sosial. --KBEonline.id--
0 Komentar

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa mengungkapkan bahwa patroli siber rutin dilakukan oleh tim gabungan intel dan reskrim di seluruh Polsek jajaran. Namun, para pelaku tawuran kini mulai menghindari deteksi polisi dengan berpindah komunikasi ke ruang privat Instagram.

“Kalau mereka sedang live, kita bisa pantau. Tapi saat live ditutup, mereka lanjut koordinasi lewat DM. Di situlah tantangan kami,” kata Mustofa kepada Cikarang Ekspres.

Lebih dari sekadar pelaku, kepolisian justru lebih khawatir jika anak-anak muda ini justru menjadi korban. “Kalau pelaku, masih bisa kita bina. Tapi kalau sudah jadi korban, itu persoalan besar,” tambahnya.

Baca Juga:‎Membanggakan, Atlet AKTI Kabupaten Karawang Wakili Jawa Barat di Fornas VIII NTB 2025Update Transfer Super League 2025/2026: Persija dan Persib Habis-habisan Berburu Pemain Asing!

Menurut data kepolisian, selama masa libur sekolah di bulan Juli 2025, setidaknya delapan aksi tawuran berhasil digagalkan. “Tambun, Cikarang Utara, Tambun Utara semua kita bubarkan. Itu bentuk pencegahan nyata,” katanya.

Jumlah kasus tawuran memang menurun dibandingkan awal tahun, namun bukan berarti situasi aman. “Dari Januari sampai Juli tren menurun, tapi tetap ada. Pengendalian kamtibmas ini bukan hanya tanggung jawab polisi, tapi juga orangtua, sekolah, dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Upaya pengendalian sudah dilakukan secara lintas sektor. Polisi mendukung program Gubernur Jawa Barat tentang jam wajib belajar di rumah pukul 21.00 WIB serta larangan pelajar membawa kendaraan bermotor. “Itu semua perlu komitmen bersama. Penegakan hukum di kami, imbauan dari Pemkab dan sekolah,” jelasnya.

“Enjoy Setu”: Tawuran, Live IG, dan Perampasan

Salah satu kelompok yang kini menjadi sorotan adalah “Enjoy Setu”. Kelompok ini kerap membuka siaran langsung Instagram untuk memancing lawan tawuran. Jika tak kunjung ada yang meladeni, aksi kekerasan bisa berubah menjadi perampasan.

“Awalnya mau tawuran, musuhnya kabur, motornya ditinggal. Akhirnya ya motor yang dibawa,” ujar salah satu pelaku yang kini ditahan polisi.

Dari hasil motor curian yang dijual Rp5 juta, para pelaku mengaku membagi hasil masing-masing sebesar Rp200-500 ribu. Salah satu dari mereka bahkan mengaku hanya sebagai joki dan tidak membawa senjata tajam, tapi terlibat aktif dalam aksi pencurian tersebut. (Iky)

0 Komentar