“Ini simultan. Pengadaan lahan dulu, baru bisa bangun hanggar. Setelah itu, baru kami bisa adakan alat,” ujar Donny.
DLH sendiri telah mengalokasikan sekitar Rp30 miliar dari total anggaran Rp105 miliar untuk pengadaan alat. Sisanya terbagi untuk pengadaan lahan (Rp40 miliar) dan pembangunan IPAL oleh Ciptakarya (Rp14 miliar).
“Rekomendasi teknis dari DLH sudah kami kirim. Pertek dari BPN juga sudah keluar beberapa hari lalu. Jadi, dari sisi kami, sudah siap,” tambah Donny.
Baca Juga:Sinopsis Film Cell Bioskop Trans TV Hari Ini 17 Juli 2025: Sinyal Berbahaya yang Merubah Manusia Jadi ZombieSinopsis Lengkap Film The Purge, Bioskop Trans TV Malam Ini: Kisah Keluarga Diteror Sekelompok Orang Bertopeng
Ia juga membantah adanya saling tunggu antar dinas. Namun ia menegaskan bahwa proyek ini membutuhkan koordinasi yang ketat dan berjenjang.
“Kami ini hanya operator. Yang berwenang menyatukan seluruh proses itu ya kepala daerah. DLH hanya bisa melaksanakan ketika tahapan sebelumnya selesai,” ujarnya.
Seluruh proses pengadaan tanah, pembangunan fasilitas, dan pengadaan alat pengolahan ditargetkan rampung dalam tahun anggaran 2025.
“Kalau hanggar belum berdiri, alat belum bisa kami adakan. Jadi semuanya harus sesuai urutan. Mudah-mudahan bisa selesai sesuai rencana,” pungkas Donny. (Iky)