KBEonline.id- Menjadi mahasiswa rantau adalah fase hidup yang membuka banyak pintu baru. Bukan hanya untuk menimba ilmu, tapi juga untuk belajar menjalani hidup secara lebih mandiri.
Bagi mereka yang harus merantau demi menempuh pendidikan, proses ini bisa menjadi tantangan yang cukup besar.
Jauh dari orang tua dan lingkungan yang selama ini dikenal, hidup sebagai mahasiswa rantau bukan cuma soal pindah tempat tinggal, tapi juga pindah cara berpikir dan bertindak.
Setiap mahasiswa rantau akan melewati masa adaptasi yang tidak mudah.
Baca Juga:Mengapa Indonesia Tidak Bisa Meniru Sistem Pendidikan Finlandia Begitu Saja? Ini Jawabannya!5 SMA Swasta Favorit di Karawang Barat, Nomor 1 Sudah Diacungi Jempol Oleh Bupati!
Tinggal di kota baru berarti harus menyesuaikan diri dengan pola hidup yang berbeda.
Suasana kampus yang serba bebas, sistem belajar yang lebih longgar, dan pergaulan yang beragam menjadi bagian dari keseharian.
Di sisi lain, kamu juga harus mulai mengurus hidup sendiri. Tidak ada lagi ibu yang membangunkan pagi-pagi, atau ayah yang mengantar ke kampus. Semua harus diatur sendiri.
Mulai dari waktu bangun, makan, mencuci baju, belanja kebutuhan harian, hingga mengatur keuangan bulanan.
Di balik itu, ada manajemen waktu yang harus dijaga, kesehatan fisik dan mental yang perlu dirawat, serta kedisiplinan yang harus dibangun secara konsisten. Tidak ada yang akan memaksa kamu untuk belajar.
Jika kamu tidak memulai sendiri, tidak ada yang akan menyelamatkanmu dari nilai rendah atau tumpukan tugas di akhir semester.
Menjadi mahasiswa rantau juga berarti belajar membuat keputusan-keputusan kecil yang berdampak besar.
Baca Juga:Kok Bisa? Ini Alasan Air Panas Kadang Beku Lebih Cepat daripada Air Dingin!5 SMP Negeri Terbaik di Bekasi, Sekolah Berkualitas untuk Generasi Emas!
Mulai dari memilih tempat tinggal yang nyaman dan strategis, mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi, sampai memutuskan kapan harus istirahat dan kapan harus kerja ekstra.
Banyak hal yang dulunya kamu anggap sepele, kini berubah jadi hal penting.
Kamu akan belajar bagaimana rasanya memasak sendiri karena uang bulanan mulai menipis, atau bagaimana menyiasati jadwal padat dengan tetap menyempatkan waktu istirahat.
Ada kalanya kamu akan merasa lelah, kesepian, bahkan rindu rumah. Perasaan itu wajar. Kamu tidak harus berpura-pura kuat setiap saat.
Saat kesulitan datang, jangan ragu untuk mencari bantuan. Teman satu kos, tetangga kos, atau teman kuliah bisa jadi teman curhat bagi kamu yang mengalami _homesick_.