Tragedi Pernikahan Anak KDM di Garut, Bocah 8 Tahun Jadi Korban Kerumunan Pesta Rakyat

Tragedi pernikahan
Kemeriahan perayaan pernikahan Maula Akbar, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berubah menjadi tragedi.
0 Komentar

KBEonline.id – Kemeriahan perayaan pernikahan Maula Akbar, anak sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Wakil Bupati Garut Putri Karlina, berubah menjadi tragedi. Ribuan warga yang memadati acara Panggung Hiburan Rakyat di kawasan Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025), menyebabkan kerumunan tak terkendali. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun, Vania Aprilia, tewas dalam insiden tersebut.

Vania datang bersama keluarganya, seperti ribuan warga lainnya, untuk menyaksikan acara Balakecrakan, sebuah rangkaian hiburan rakyat yang digelar sebagai bagian dari syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar, putra sulung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Namun, antusiasme tinggi warga yang memadati area sejak siang hari membuat kawasan Pendopo sesak. Ketika jumlah pengunjung membludak, situasi berubah menjadi mencekam. Warga saling berdesakan, sebagian jatuh pingsan, dan tenaga kesehatan yang bersiaga tak mampu menyelamatkan semua.

Baca Juga:Kormi Karawang Targetkan 10 Emas di Fornas VIII NTB, Kontingen Siap Berangkat Akhir JuliTingkatkan Kewaspadaan, Imigrasi Karawang Gelar Operasi Wira Waspada, Puluhan TKA Diperiksa

Di tengah kekacauan itu, Vania ditemukan dalam kondisi kritis. Petugas medis sempat memberi pertolongan pertama, namun nyawanya tak tertolong. Ia menjadi salah satu dari tiga korban jiwa dalam insiden tersebut.

Dua korban lainnya adalah Dewi Jubaedah (61 tahun), dan seorang anggota kepolisian, Bripka Cecep Saeful Bahri (39 tahun).

Kepergian Vania meninggalkan luka mendalam, bukan hanya bagi keluarganya, tetapi juga bagi siapa pun yang mendengar kisah tragis ini. Seorang anak kecil yang datang untuk bersenang-senang, justru pulang dalam pelukan duka.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian para korban. Konfirmasi kepada Dinas Kesehatan Garut belum mendapatkan jawaban saat berita ini diturunkan.

Tragedi ini menjadi alarm keras bagi penyelenggara dan pemerintah daerah akan pentingnya pengamanan dan pengaturan massa dalam acara publik, terlebih ketika melibatkan ribuan warga dan anak-anak.

0 Komentar