Prodi juga menjadi istilah utama yang digunakan dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Saat mendaftar kuliah, pilihan utama yang diisi oleh peserta adalah nama program studi, bukan jurusan atau fakultas.
Agar lebih mudah dipahami, mari simak contoh berikut:
– Fakultas: Fakultas Ilmu Komputer
– Jurusan: Teknik Informatika
– Program Studi: Sistem Informasi, Teknik Komputer, atau Rekayasa Perangkat Lunak
Di sinilah mahasiswa mulai bisa memetakan minatnya. Apakah tertarik mendalami dunia jaringan komputer? Atau lebih senang dengan dunia coding dan pengembangan aplikasi?
Mengapa Memahami Ini Penting?
Mengetahui perbedaan ini bukan sekadar soal terminologi, tapi akan sangat berpengaruh pada beberapa hal berikut
Baca Juga:Fakultas dan Jurusan di Unsika Karawang Ada Apa Aja sih? Ini Kamu Harus Tau!Ketua DPRD Karawang Ingatkan Para Pengurus Koperasi Merah Putih Jangan Main-main
– Proses pendaftaran SNBP, SNBT, dan mandiri: Karena formulir pendaftaran biasanya berdasarkan program studi, bukan jurusan.
– Pemilihan minat dan karier: Program studi akan menentukan spesialisasi ilmu dan peluang kerja setelah lulus.
– Penyesuaian ekspektasi: Banyak calon mahasiswa mengira bahwa nama jurusan dan prodi selalu sama, padahal bisa berbeda tergantung kebijakan tiap kampus.
Selain itu, pemahaman ini akan sangat membantu ketika mahasiswa mulai menjelajahi sistem perkuliahan, mengikuti seminar lintas prodi, atau bahkan saat melamar beasiswa dan magang.
Memahami struktur fakultas, jurusan, dan program studi di perguruan tinggi bisa menjadi langkah awal yang menentukan perjalanan akademik seseorang. Tidak ada pilihan yang salah, selama didasarkan pada pemahaman dan minat yang tepat.
Maka sebelum memilih kampus impian atau prodi favorit, luangkan waktu sejenak untuk benar-benar memahami sistem akademik di dalamnya. Pengetahuan ini tidak hanya membuat proses pendaftaran lebih mudah, tetapi juga membantu membentuk keputusan yang lebih bijak dan sesuai dengan tujuan masa depan. (L. Fidini Rizqi)