BEKASI, KBEonline.id – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat menyerap langsung berbagai persoalan dari masyarakat di Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. Reses ini menjadi momen strategis untuk menyampaikan aspirasi, sekaligus membuka ruang dialog solutif antara wakil rakyat dan konstituennya.
Dalam forum tersebut, H. Marjuki menyatakan komitmennya untuk mencarikan solusi terhadap permasalahan yang disampaikan warga, khususnya yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Komisi IV, yaitu bidang infrastruktur, lingkungan hidup, dan pembangunan wilayah.
Pada kesempatan itu, masyarakat berharap adanya penanganan sampah dan rehabilitasi Pasar Desa Sikabungah
Baca Juga:Modus Loker Abal-Abal di Cikarang Terungkap, 29 Pencaker Tertipu, Kerugian Ditaksir hingga Ratusan Juta RupiahPenertiban PKL di Pasar Cikampek Kembali Tertunda, Camat Serahkan ke Mako
Maman, perwakilan dari BUMDes, mengusulkan penanganan serius terhadap persoalan sampah yang kerap berceceran di wilayah Bojongmangu. Ia mengajukan pembangunan turap di area penampungan sampah agar pengelolaan limbah lebih tertata dan tidak mencemari lingkungan.
Selain itu, ia juga menyuarakan pentingnya rehabilitasi Pasar Desa Sikabungah, satu-satunya pasar tradisional di Bojongmangu yang kini dikelola oleh BUMDes. Menurutnya, revitalisasi pasar akan berdampak besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan mendorong geliat ekonomi lokal.
Kemudian, permintaan bantuan Alat Musik Qasidah dan Kegiatan Positif Majelis Ta’lim Entin Sholihah, dari Majelis Ta’lim Darul Hikmah, memohon bantuan alat musik Qasidah untuk mendukung kegiatan keagamaan ibu-ibu dan generasi muda. Ia juga menyampaikan perlunya dukungan program kreatif dan edukatif untuk anak-anak pelajar agar lebih aktif dalam kegiatan positif dan religius.
Selain itu juga masyarakat mengumpulkan pembangunan rumah sakit dan kenaikan honor Ketua RT
Kardi, Ketua RT dari Desa Bojongmangu, mengemukakan dua aspirasi penting: pertama, pembangunan rumah sakit di wilayah Bojongmangu mengingat akses layanan kesehatan yang masih terbatas; dan kedua, kenaikan honor Ketua RT, yang selama ini dinilai belum sebanding dengan beban tugas dan tanggung jawab di lingkungan masyarakat.
Kemudian juga, penguatan ekonomi koperasi dan sarana keagamaan,
Saepudin Yusuf, Ketua Koperasi Merah Putih sekaligus tokoh agama di Bojongmangu, menyampaikan perlunya penguatan koperasi desa sebagai pilar ekonomi masyarakat. Selain itu, ia menyoroti keterbatasan sarana ibadah seperti masjid dan mushola yang belum tersentuh bantuan pembangunan, serta madrasah yang masih mengandalkan rumah warga sebagai ruang belajar. Ia juga meminta perhatian lebih terhadap kesejahteraan guru madrasah, yang selama ini belum mendapatkan apresiasi yang layak.