Skandal Perselingkuhan Pejabat Guncang Kabupaten Bekasi, Direksi BUMD dan Anggota DPRD Diduga Kepergok Ngamar

selingkuh
Skandal Perselingkuhan Pejabat Guncang Kabupaten Bekasi
0 Komentar

KBEonline.id- Dugaan skandal perselingkuhan yang menyeret dua pejabat publik di Kabupaten Bekasi membuat publik geleng-geleng kepala. Keduanya diduga kepergok tengah ‘Ngamar’ di sebuah hotel di Yogyakarta pada awal Juli 2025.

Pihak yang terlibat masing-masing disinyalir seorang direksi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi, dan seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Bekasi dari Fraksi PDI Perjuangan.

Cecep Noor, yang merupakan mertua dari salah satu pihak terlibat, akhirnya angkat bicara. Ia mengatakan bahwa perbuatan keduanya telah mencoreng martabat keluarga dan merusak citra lembaga publik. “Ini aib bagi keluarga. Tapi kalau saya diam, berarti saya membiarkan kezoliman yang dilakukan oleh oknum pejabat BUMD Kabupaten Bekasi,” kata Cecep Noor kepada Karawang Bekasi Ekspres, Senin (21/7).

Baca Juga:Kok Lagu Baru Bisa Muter Terus di Kepala? Ini Alasannya Kenapa Otak Suka Replay Lagu!Kenapa Sih Kupu-Kupu Sering Nongkrong di Lumpur atau Genangan Air? Ternyata Bukan Cuma Cari Minum!

Ia menuturkan bahwa kasus ini bermula pada 8 Juli 2025. Saat itu, anaknya Reza Renaldi, menerima informasi dan bukti-bukti keterlibatan menantunya yang merupakan oknum anggota DPRD bersama oknum pejabat BUMD dimaksud.

Usut punya usut, pertemuan di sebuah hotel di Yogyakarta itu disebut sebagai puncak dari komunikasi intens sebelumnya antara keduanya. Cecep juga mengakui bahwa telah mengantongi bukti berupa pengakuan pribadi, tangkapan layar percakapan, hingga saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Namun, seluruh bukti itu akan diserahkan langsung dalam proses hukum. “Kami sudah siapkan semuanya. Saya tidak bicara tanpa dasar. Tapi ini akan dibuktikan di pengadilan,” ujarnya.

Sebelum membawa kasus ini ke ranah hukum, awalnya pihaknya telah menempuh jalur musyawarah secara kekeluargaan. Cecep bahkan sudah memberikan kesempatan kepada pihak terduga untuk menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan tertulis.

Namun hasilnya nihil. “Sudah dijanjikan akan ada surat pernyataan. Tapi setelah minta maaf, justru komunikasi mereka berlanjut. Di titik itu, saya merasa harga diri saya diinjak-injak,” ungkapnya.

Pihak keluarga, kata Cecep juga merasa terpukul secara psikis dan fisik akibat peristiwa ini. Ia bahkan menyebut berat badannya turun dan kondisi kesehatannya sempat drop sejak kasus ini mencuat.

Sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Bekasi koalisi partai pemenang Pilkada 2024, Cecep mendesak Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Tirta Bhagasasi agar segera mencopot oknum direksi yang diduga terlibat.

0 Komentar