Gubernur Jabar Larang Siswa Membawa HP ke Sekolah, Antara Ketertiban dan Tantangan di Era Digital

Larangan Membawa HP ke Sekolah, Untuk Ketertiban atau Tantangan di Era Digital?
HP dianggap sebagai biang kerok dari menurunnya fokus belajar, namun di sisi lain sebagian siswa mempertanyakan apakah pelarangan ini relevan di tengah dunia pendidikan yang semakin terdigitalisasi? (pinterest)
0 Komentar

Banyak sekolah belum punya fasilitas komputer yang memadai, Wi-Fi terbatas, dan belum semua guru menyediakan materi dalam bentuk cetak. Di kondisi seperti itu, HP menjadi satu-satunya jembatan antara siswa dan informasi.

Bahkan, ada guru yang memberi tugas lewat grup chat atau membagikan materi lewat link online. Jadi ketika HP dilarang, yang terdampak bukan cuma siswa malas yang ingin main game, tapi juga siswa rajin yang benar-benar butuh akses belajar digital.

Orang Tua di Persimpangan Mau Mendukung Sekolah, Tapi Juga Paham Realitas Anak

Menariknya, tak sedikit orang tua yang berada di posisi dilematis. Di satu sisi mereka paham dan mendukung tujuan sekolah yang ingin anaknya lebih disiplin, tidak tergantung HP, dan bisa lebih fokus belajar.

Baca Juga:Kenapa Ya Anjing Suka Tidur di Kaki Pemiliknya? Ini Jawabannya Bikin Hati Meleleh!Para Kreator Kumpul, Galaxy S25 Edge Hadir sebagai Perangkat Andalan bagi Para Pembuat Konten

Tapi di sisi lain, mereka juga mengakui bahwa larangan ini membuat anak mereka kesulitan dalam beberapa hal praktis. Seperti kesulitan menghubungi saat pulang sekolah, saat ada hal darurat, atau saat harus mencari informasi pelajaran tambahan.

Ada juga orang tua yang bilang, “Kalau dilarang total, sekolah juga harus siap menyediakan alternatif. Jangan sampai anak kami malah kesulitan ikut pelajaran hanya karena tidak bawa HP.” Ini menunjukkan bahwa dukungan orang tua itu ada, asal disertai solusi yang memadai.

Solusi Bukan Hanya Soal Melarang, Tapi Soal Mendidik

Yang sering luput dari diskusi soal larangan HP adalah pertanyaan besar, Apakah pelarangan akan membentuk kebiasaan positif, atau sekadar menekan gejalanya saja? HP tidak akan hilang dari kehidupan anak-anak, dan di luar sekolah, mereka tetap akan mengaksesnya tanpa batas.

Maka, penting untuk menjadikan sekolah sebagai tempat latihan mengelola teknologi, bukan hanya menyingkirkan teknologinya.

Salah satu alternatif yang banyak didiskusikan adalah model kendali terbatas. Misalnya, HP boleh dibawa tapi dikumpulkan di awal dan hanya boleh digunakan saat pelajaran tertentu.

Atau, sekolah menyediakan perangkat dan koneksi yang bisa diakses bersama, agar tidak bergantung pada HP pribadi. Dengan begitu, siswa tetap belajar bertanggung jawab, dan sekolah tetap bisa menjaga ketertiban.

0 Komentar