Mahasiswa Asing Meriahkan Wisuda UNSIKA Tahun Akademik 2024/2025

Wisuda Unsika 2024/2025,
Wisuda Unsika 2024/2025, sebanyak tujuh mahasiswa asing dari berbagai negara turut menjadi bagian dalam momen kelulusan.
0 Komentar

KBEonline.id – Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA) menggelar prosesi Wisuda Tahun Akademik 2024/2025 dengan nuansa internasional yang kental. Sebanyak tujuh mahasiswa asing dari berbagai negara turut menjadi bagian dalam momen kelulusan yang digelar pada Selasa (22/7/2025).

Kehadiran para mahasiswa internasional ini mencerminkan semakin terbukanya UNSIKA dalam menjalin kemitraan global di bidang pendidikan. Mereka berasal dari lima negara, yakni Sri Lanka, Pakistan, Tajikistan, Kirgizstan, dan Bangladesh.

Rektor UNSIKA, Prof. Dr. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc., mengungkapkan kebanggaannya atas keterlibatan mahasiswa asing dalam prosesi wisuda tahun ini.

Baca Juga:Sosialisasikan Penertiban PKL, Pedagang di Kecamatan Cikarang Selatan Keluhkan Pungli Ormas dan Minta Solusi Purwakarta Resmi Bentuk 192 Koperasi Merah Putih, Diresmikan Langsung Presiden Prabowo Subianto

“Saya sudah berkali-kali menghadiri wisuda, tapi kali ini terasa berbeda karena adanya mahasiswa asing yang turut diwisuda. Ini menjadi bukti nyata komitmen internasionalisasi kampus,” ujarnya

Mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di UNSIKA merupakan bagian dari kerja sama pertukaran pelajar dan penerima beasiswa internasional. Hingga kini, UNSIKA tercatat masih memiliki sekitar 10 mahasiswa asing aktif yang berasal dari berbagai latar belakang negara.

Salah satu lulusan internasional yang menjadi sorotan adalah Muhammad Zamir Awan, mahasiswa asal Pakistan dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Zamir mengungkapkan kebahagiaannya telah menyelesaikan pendidikan strata satu di Indonesia.

“Saya merasa bangga bisa menyelesaikan studi di UNSIKA. Tiga tahun di Karawang menjadi pengalaman berharga bagi saya, tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga dalam mengenal budaya baru,” ujar Zamir.

Ia mengaku sempat mengalami kejutan budaya saat pertama kali datang ke Karawang, terutama terkait cuaca dan makanan. Namun, seiring waktu, ia mampu beradaptasi.

“Awalnya saya merasa cuaca sangat panas, karena di negara saya ada empat musim. Tapi sekarang saya sudah terbiasa, bahkan saya suka nasi Padang karena rasanya mirip makanan di Pakistan,” ceritanya.

Tak hanya aktif di kelas, Zamir juga kerap dipercaya mewakili kampus dalam berbagai ajang antaruniversitas di Indonesia, seperti di Universitas Airlangga, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Sumatra Utara. Setelah lulus, ia berencana kembali ke negaranya untuk melanjutkan studi ke jenjang magister.

0 Komentar