kbeonline.id – Persib Bandung tengah menjalani pemusatan latihan (training camp/TC) di Thailand sebagai bagian dari persiapan menyongsong BRI Super League 2025-2026.
Namun, di balik latihan intensif dan agenda uji coba yang padat, ada satu hal yang jadi fokus utama pelatih Bojan Hodak: membangun chemistry antarpemain.
Kedatangan banyak wajah baru musim ini menuntut tim pelatih untuk menciptakan ruang adaptasi yang maksimal—bukan hanya secara teknis dan fisik, tetapi juga secara emosional dan sosial.
Baca Juga:Playmaker Brasil Mendarat di Jakarta! Persija Resmi Gaet Gustavo FrancaFrank van Kempen Dorong Pembatasan Pemain Asing di Super League demi Talenta Lokal
“Semua pemain mendapat porsi latihan yang padat,” kata Bojan Hodak, dikutip dari laman resmi Persib, Senin (21/7/2025).
Namun, meski jadwal latihan ketat, pelatih asal Kroasia itu tetap memberikan ruang bagi pemain untuk menikmati waktu santai di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, keseimbangan antara latihan dan relaksasi sangat penting demi menjaga kondisi fisik maupun mental para pemain.
“Yang penting jangan terlalu lama. Karena mereka tidak boleh sampai kelelahan untuk latihan,” ujar Bojan.
Bojan mengungkap bahwa kebersamaan para pemain selama TC bukan hanya dibangun di lapangan. Ia menyoroti interaksi sehari-hari yang tampak sepele, tetapi berdampak besar dalam membangun kekompakan tim.
“Ada yang baru pertama kali sekamar, ada yang mulai makan siang bareng, dan ngopi bareng. Dari situ mereka mulai saling mengenal,” ungkapnya.
Menurut Bojan, kedekatan semacam ini tak bisa dipaksakan lewat skema latihan saja. Itulah mengapa, TC ini juga dirancang sebagai momen untuk mempererat hubungan personal antarpemain.
Baca Juga:Luciano Guaycochea Sudah Nyetel! Siap Tempur di Super League dan AFC Champions League Two Bareng PersibBorneo FC Resmi Gaet Bek Asal Brasil, Westherley Garcia Perkuat Sisi Kiri Pertahanan
Apalagi, Persib kini diperkuat sejumlah pemain baru, termasuk Saddil Ramdani, Luciano Guaycochea, dan Adam Przybek, yang butuh waktu untuk memahami budaya tim.
Bojan Hodak menegaskan bahwa seluruh kegiatan selama di Thailand tetap terstruktur dan berorientasi pada tujuan utama: mematangkan tim untuk kompetisi.
Meski ada waktu untuk bersantai, hal itu tidak boleh melupakan tanggung jawab utama sebagai pemain profesional.
“Para pemain sudah tahu soal ini. Bagi kami, pekerjaan tetap yang utama. Menikmati waktu itu bisa kalau memang ada waktu luang. Tapi prioritas kami adalah pekerjaan,” tegas pelatih berusia 54 tahun itu.