Kehidupan di desa semakin memburuk, banyaknya penggelapan dana untuk kepentingan pribadi membuat Pambudi keluar dari jeratan dosa itu.
Namun, masalah tak selesai sampai banyaknya fitnah dan tindak kejahatan dari kepala desa kepadanya membuat harus keluar dari desa.
4. Ronggeng Dukuh Paruk (1982)
Ronggeng Dukuh Paruk merupakan novel sastra yang populer setiap tahunnya meskipun novel ini sudah lama terbitnya. Menceritakan tentang kisah cinta dan budaya yang terbalut dalam kisah kemanusiaan.
Baca Juga:Polres Karawang Bangun SPPG, Wujud Nyata Dukung MBGMahasiswa Asing Meriahkan Wisuda UNSIKA Tahun Akademik 2024/2025
Kisah ini tentang tradisi ronggeng yang merupakan sebuah kebanggan pria, di mana hidup ronggeng adalah ketergantungan kepada pria yang mampu membayarnya.
Pada kisah ini ronggeng Bernama Srintil, seorang perempuan cantik yang memiliki kemampuan menari mengikuti sayembara ronggeng. Sahabat Srintil merasa kecewa ketika banyak pria mendekati Srintil sebagai ronggeng.
Permasalahan ini tak hanya tentang kisah cinta melainkan tentang posisi perempuan di mata laki-laki, dominasi budaya patriarki, kritik sosial hingga tragei kemanusiaan terbalut dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk.
Oleh: Lisa Nur Afni