Polres Metro Bekasi juga berkomitmen menjalin kerja sama dengan dinas pendidikan, tokoh masyarakat, dan lembaga perlindungan anak untuk mencegah tawuran pelajar di masa mendatang.
“Kami ingin Bekasi menjadi daerah yang aman dan sehat bagi generasi muda. Tawuran bukan budaya, dan harus kita hentikan bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, kekhawatiran juga disampaikan Ketua MKKS SMP Kabupaten Bekasi, Reza Sudrajat, dan Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan Kedungwaringin, H. Dadang Suhendar. Keduanya sepakat bahwa pendidikan karakter harus ditanamkan sejak dini dari lingkungan keluarga.
Baca Juga:Ustaz AS Bantah Lecehkan Mahasiswi, Ngaku Sudah Pacaran 6 Bulan, Begini Reaksi KorbanPertarungan Tabloid Nyata vs Jawapos di Pengadilan Negeri Surabaya, Adu Bukti Kepemilikan
“Pendidikan formal tidak bisa bekerja sendiri. Peran keluarga sangat krusial dalam membentuk kepribadian anak,” ujar Reza.
Senada, Psikolog UPTD PPA Kabupaten Bekasi, Irma Bayani, menyebut bahwa banyak pelajar pelaku kekerasan mengalami gangguan emosi akibat kurangnya komunikasi di rumah.
“Banyak dari mereka memendam tekanan, dan melampiaskannya dalam bentuk kekerasan. Rumah seharusnya menjadi ruang aman bagi anak untuk mengungkapkan perasaan,” tandas Irma.(Iky)