Waspada! 5 Obat Ini Sebaiknya Tidak Diminum bersamaan dengan Kopi, Ini Dampaknya Bagi Tubuh

Ilustrasi Kopi dan Obat.
Ilustrasi Kopi dan Obat. (tangkapan layar/gg/kd)
0 Komentar

KBEonline.id – Mungkin sebagian orang yang mempunyai hobi ngopi di pagi hari berfikir, hari rasanya belum dimulai sebelum meneguk secangkir kopi pertama. Minuman ini memang menenangkan, memberi energi, dan menjadi salah satu minuman paling populer di dunia.

Namun, kopi yang terasa “aman” ternyata bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, sehingga mengurangi efektivitasnya atau bahkan meningkatkan risiko efek samping.

Sebaiknya hindari minum kopi segera setelah atau sebelum minum obat. Kafein dalam kopi dapat berinteraksi dengan obat, memengaruhi penyerapan obat, atau bahkan memperburuk efek samping obat. Memberi jeda waktu antara minum kopi dan obat dapat membantu mengurangi risiko interaksi negatif.

Baca Juga:7 Langkah Bijak untuk Menyikapi Perselingkuhan Rekan Kerja di KantorPrakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini-Malam, Kamis 24 Juli 2025: Tiga Wilayah Ini Diguyur Hujan, Waspada!

Dikutip dari The Independent, berikut ini jenis-jenis obat yang sebaiknya tidak diminum bersamaan dengan kopi.

Obat Flu dan Pilek

Kafein adalah stimulan yang mempercepat kerja sistem saraf pusat. Pseudoefedrin, dekongestan yang ada di obat flu seperti Sudafed, juga merupakan stimulan. Jika diminum bersamaan dengan kopi, efek stimulan ini bisa berlipat ganda, menyebabkan gelisah, sakit kepala, detak jantung cepat, atau sulit tidur.

Banyak obat flu juga sudah mengandung kafein, sehingga risiko tersebut makin meningkat. Beberapa studi juga menunjukkan kombinasi kafein dan pseudoefedrin dapat meningkatkan kadar gula darah dan suhu tubuh, terutama pada penderita diabetes.

Efek stimulan juga menjadi masalah ketika kafein dikombinasikan dengan obat ADHD seperti amfetamin, atau obat asma seperti teofilin, yang memiliki struktur kimia mirip kafein. Hasilnya bisa berupa detak jantung tak teratur atau gangguan tidur.

Obat Tiroid

Levotiroksin, obat standar untuk penderita hipotiroid, sangat sensitif terhadap waktu konsumsi. Minum kopi terlalu cepat setelah mengonsumsi levotiroksin dapat menurunkan penyerapan obat hingga 50 persen.

Kafein mempercepat pergerakan usus, sehingga obat tidak punya cukup waktu untuk diserap. Bahkan, kafein juga dapat “mengikat” obat di lambung, membuatnya sulit masuk ke aliran darah. Jika penyerapan terganggu, gejala hipotiroid seperti mudah lelah, berat badan naik, dan sembelit bisa kembali muncul.

Aturan waktu ini juga berlaku untuk obat osteoporosis jenis bifosfonat, seperti alendronat dan risedronat, yang juga harus dikonsumsi dengan perut kosong, lalu menunggu 30–60 menit sebelum makan atau minum kopi.

0 Komentar