Ini yang Akan Terjadi Jika Balita Terlalu Sering Minum Kopi

Balita minum kopi
Balita minum kopi
0 Komentar

KBEonline.id- Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Human Lactation mengungkapkan bahwa konsumsi kopi di kalangan balita sedang meningkat. Bahkan dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa sejumlah balita sudah mulai minum kopi secara teratur sejak usia 1 tahun.

Kopi memang merupakan minuman yang nikmat dan memiliki banyak manfaat, terutama bagi orang dewasa. Namun, manfaat tersebut lebih relevan untuk orang dewasa. Anak balita, apalagi bayi yang berusia dua tahun, memerlukan jenis minuman yang lebih sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Jadi, apa saja konsekuensi yang mungkin terjadi jika balita sering mengonsumsi kopi?

Baca Juga:7 Pesona Wanita Yang Bisa Bikin Pria Jatuh CintaTidak Selamanya Bersifat Romansa, Berikut Informasi Lengkap Soal Istilah “Crush”

Dampak Berbahaya Bagi Balita yang Terlalu Sering Minum Kopi

Kopi adalah minuman yang kaya antioksidan dan memiliki banyak manfaat. Beberapa di antaranya adalah peningkatan energi, bantuan dalam pembakaran lemak, peningkatan perasaan bahagia, serta potensi pengurangan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Namun, memberikan kopi kepada anak balita yang sedang tumbuh dan berkembang adalah suatu hal yang berbeda. Meskipun tidak berbahaya, kebiasaan memberikan kopi pada mereka dapat menimbulkan dampak sebagai berikut:

1. Potensial untuk Kecanduan

Kopi mengandung kafein, yang merupakan sejenis stimulan. Stimulan adalah bahan atau senyawa yang merangsang pengiriman sinyal antara otak dan tubuh.

Inilah mengapa mengonsumsi kopi dapat membuat seseorang lebih waspada, aktif, percaya diri, dan berenergi. Kafein juga bersifat adiktif, sehingga sering mengonsumsi kopi pada balita dapat meningkatkan risiko kecanduan ketika mereka tumbuh dewasa.

Gejala kecanduan kafein termasuk sakit kepala, kelelahan, kecemasan, mudah cemas, dan kesulitan berkonsentrasi.

2. Menyebabkan Hiperaktif dan membantu Tidur

Kafein memang memiliki efek stimulan yang meningkatkan keaktifan tubuh. Namun, pada balita, kafein dapat menyebabkan efek samping seperti perilaku hiperaktif, kesulitan tidur, perubahan drastis dalam nafsu makan dan mood, serta kecemasan.

Hal ini terjadi karena balita memiliki toleransi terhadap kafein yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa. Sementara orang dewasa dapat mengonsumsi 200-300 miligram kafein sehari tanpa efek samping, balita sebaiknya hanya mengonsumsi setengah dari jumlah tersebut.

3. Risiko Obesitas yang Meningkat

0 Komentar