kbeonline.id – Jelang bergulirnya Super League 2025-2026, Persebaya Surabaya menegaskan komitmen kuat untuk memerangi segala bentuk rasisme.
Klub legendaris ini mengambil langkah konkret setelah insiden tidak pantas yang terjadi dalam laga Team Launching Game melawan PSS Sleman pada 19 Juli lalu, di mana terdengar nyanyian bernada diskriminatif dari oknum suporter.
Manajemen Persebaya langsung merespons cepat dengan permintaan maaf terbuka kepada pihak-pihak yang menjadi sasaran tindakan tersebut.
Baca Juga:RESMI: Malut United Umumkan 35 Pemain untuk League 2025-2026, David da Silva hingga Ciro Alves Siap GeberBatal Lawan Klub Malaysia, Persijap Jepara Uji Coba Lawan Persipura Sekaligus Launching Tim dan Jersey Baru
“Persebaya meminta maaf secara luas kepada kelompok, kota, atau etnis lain yang menjadi korban nyanyian rasis dan kebencian,” tulis klub dalam pernyataan resminya.
Pernyataan ini bukan hanya bentuk penyesalan, tetapi juga cermin dari sikap tegas klub untuk tidak mentoleransi diskriminasi dalam bentuk apa pun. Manajemen menyadari bahwa Surabaya, sebagai kota multikultural, harus menjadi contoh dalam merawat keberagaman.
Di Surabaya, berbagai etnis hidup berdampingan — mulai dari Jawa, Madura, Ambon, Bugis, Papua, Arab, hingga Tionghoa. Semangat kebersamaan inilah yang menjadi roh Arek-Arek Suroboyo, dan sudah terbukti sejak era perjuangan kemerdekaan.
“Kami lahir dari semangat rakyat. Sejarah Surabaya tidak dibangun oleh satu kelompok, tapi oleh kebersamaan banyak pihak,” tegas pernyataan klub.
Persebaya menggarisbawahi bahwa tribun stadion bukan tempat menyebar kebencian. Nyanyian atau yel-yel yang bernada rasis tidak bisa dibenarkan atas nama kreativitas atau rivalitas.
Sepak bola, menurut Persebaya, harus menjadi ruang yang inklusif, menerima siapa pun tanpa melihat latar belakang etnis, ras, atau budaya.
“Rasisme bukan bagian dari sepak bola. Bukan pula bentuk kebanggaan suporter. Yang sejati adalah mereka yang menjaga sportivitas dan martabat timnya,” tulis klub.
Baca Juga:Bruno Moreira Siap Pimpin Persebaya Kejar Gelar Super League 2025-2026Persis Tuntaskan TC di Yogyakarta, Siap Tampil Maksimal di Super League 2025-2026
Sebagai langkah konkret, Persebaya berjanji akan melakukan pembenahan internal dan pengawasan ketat terhadap aktivitas pendukungnya sepanjang musim Super League 2025-2026. Program edukasi dan pencegahan akan digencarkan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi dan respek.
“Kami sadar, pembenahan harus dimulai dari dalam. Musim ini akan jadi momentum untuk memperbaiki atmosfer stadion,” tegas manajemen.
Sebagai kelompok suporter terbesar dan paling loyal, Bonek diminta untuk menjadi pionir perubahan positif. Bonek diharapkan tampil sebagai suporter kritis, tapi tetap respek dan santun terhadap lawan.