Karakter inilah yang berpotensi menjadikan Bhayangkara sebagai kuda hitam paling mematikan di Super League 2025-2026.
Di sisi lain, situasi ini menjadi alarm bahaya bagi Persebaya. Klub yang selama ini dikenal punya basis suporter solid dan reputasi sebagai tim besar, kini justru kehilangan figur penting ke pesaing potensial.
Jika tidak segera bergerak cermat di sisa waktu bursa transfer, Persebaya bisa kesulitan bersaing di papan atas.
Baca Juga:Persib Uji Coba Lawan Wakil Australia, Perkenalkan Jersey & Tim Musim BaruPSM Makassar Tanpa Yuran Fernandes di Laga Pembuka Super League 2025-2026
Laga melawan Bhayangkara musim ini juga bisa menjadi ujian emosional dan taktik tersendiri. Paul Munster tentu tahu luar dalam skuad Persebaya, dan bisa memanfaatkan informasi itu untuk merancang strategi yang menyulitkan.
Meskipun musim belum dimulai, tensi antar klub sudah memanas. Perebutan pelatih dan pemain menjadi drama tersendiri di balik layar. Bhayangkara kini menjelma jadi tim promosi dengan ambisi besar dan struktur tim yang mulai terbentuk dengan rapi.
Sementara itu, Persebaya harus bangkit dari kehilangan dan segera membangun ulang narasi mereka. Karena di sepak bola, bukan hanya skor akhir yang menentukan, tapi juga bagaimana klub merancang langkah demi langkah dengan presisi dan visi.
Dan untuk musim ini, Paul Munster di Bhayangkara FC bisa benar-benar menjadi mimpi buruk nyata jika Persebaya tak segera menjawabnya dengan aksi.