Sekretaris DPC PDI Perjuangan Bekasi Enggan Tanggapi Isu Kader Selingkuh, Sebut Gosip Tak Perlu Direspon

Ilustrasi rekan kerja selingkuh.
Ilustrasi Langkah Bijak untuk Menyikapi Perselingkuhan Rekan Kerja di Kantor. (tangkapan layar/klikdokter)
0 Komentar

BEKASI, KBEonline.id – Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Usup Supriatna, memilih irit bicara saat disinggung terkait isu skandal moral yang menyeret salah satu kader partainya.

Menanggapi pertanyaan awak media, Usup menyebut isu yang belum terbukti kebenarannya tidak perlu ditanggapi secara serius.

“Saya nanya, kalau artis-artis di TV ini kalian menyikapinya seperti apa? ‘Itu kan gosip. Di gosok makin sip.’ Nah iya, itu gak perlu ditanggapi oleh saya,” ujar Usup kepada Karawang Bekasi Ekspres.

Baca Juga:Anime One Piece Episode 1137 sub Indo Rilis Kapan dan Di Mana Tempat Nontonnya?Waspada! Jangan Biarkan Si Kecil Terlalu Sering Minum Kopi, Ini Dia Dampak Berbahayanya…

Ia menambahkan bahwa dirinya baru akan berkomentar apabila kasus yang dimaksud telah terbukti secara jelas. “Kalau sudah terbukti, sudah jelas, baru minta komentar saya,” lanjutnya.

Ketika awak media kembali mengonfirmasi dugaan keterlibatan salah satu kader PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi dalam isu yang tengah beredar, Usup memilih menghindar dari pertanyaan. Ia justru balik bertanya kepada wartawan.

“Bapak kan media, media jangan nanya ke saya,” katanya singkat, lalu meninggalkan lokasi.

Pernyataan tersebut menuai beragam respons, terutama di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap integritas kader partai dan tata kelola lembaga daerah.

Sebelumnya, Anggota Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Budi Yulianto, secara terbuka menyampaikan tuntutan kepada DPC PDI Perjuangan dan Pemerintah Kabupaten Bekasi untuk menindak tegas skandal moral yang diduga melibatkan salah satu kader partai dan pejabat di Perumda Tirta Bhagasasi.

Dalam pernyataan sikapnya, Budi menegaskan bahwa partai harus segera mencopot dan mengevaluasi kader yang terlibat, serta menyerahkan kasus tersebut ke mekanisme disiplin partai secara terbuka dan transparan.

“Hentikan budaya saling lindung antar elit partai. Kader yang mencoreng nama partai dan mempermalukan lembaga publik harus dinonaktifkan,” kata Budi Yulianto.

Baca Juga:10 Ide Jualan Makanan Simple dengan Modal Kecil yang Bisa Dicoba, Cocok Nih Buat yang Baru Merintis!7 Kuliner Khas Solo yang Wajib Dicoba Jika Sedang Liburan, Murah dan Mudah Ditemukan

Tak hanya menyoroti kader partai, Budi juga mendesak evaluasi total terhadap pejabat Perumda Tirta Bhagasasi yang diduga terlibat. Ia mendorong agar pengelolaan BUMD tersebut dibuka secara transparan, terutama jika ada indikasi penyalahgunaan jabatan, konflik kepentingan, atau relasi kuasa dalam skandal yang terjadi.

0 Komentar