Relokasi SDN Burangkeng 04 Menunggu Validasi Lahan BPN

Relokasi SDN Burangkeng 04 Menunggu Validasi Lahan BPN.
Relokasi SDN Burangkeng 04 Menunggu Validasi Lahan BPN. --KBEonline--
0 Komentar

Meski SDN Burangkeng 04 belum direlokasi, kata Dedy pihaknya memastikan bahwa proses belajar-mengajar tetap menjadi perhatian utama. Pemerintah tidak ingin pembangunan tol mengganggu hak siswa atas pendidikan yang layak.

“Prinsipnya, kami tidak ingin kegiatan belajar terganggu. Kalau lahannya sudah disepakati dan siap, tentu kita harapkan bisa segera dibangun dan siswa direlokasi,” ujar Dedy.

Ia juga menyampaikan bahwa semua pihak telah menyepakati bahwa selama proses pembangunan berlangsung, siswa akan tetap difasilitasi. Jadwal kegiatan proyek dan relokasi akan diselaraskan agar tidak berdampak langsung terhadap kegiatan pendidikan.

Baca Juga:Pemkab Bekasi Lantik 56 Pejabat Fungsional, Ini Pesan Bupati Bekasi Sinopsis Film XXX, Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini: Kisah Atlet Olahraga Ekstrem Jadi Agen Rahasia

“Ya kita harapannya secepatnya. Tapi pelaksanaan ini kan dari Japek II Selatan. Oleh karena itu kita juga menghimbau agar semuanya dilakukan, siapa harus berbuat apanya ya, kita sama-sama. Prinsipnya pemerintah daerah mendukung program-proyek Japek II dan juga untuk masyarakat ataupun siswa didik yang juga kita harus perhatikan,” imbuhnya.

“Intinya secepatnya lah kalau kita berharap secepatnya bisa dilakukan. Karena mengingat ini masih baru awal tahun ajaran baru ya. Ini mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik sesuai harapan semua.” pungkasnya.

Sementara itu, salahsatu guru bidang studi Jian Alfian mengatakan semakin hari kondisi sekolah kian mengkhawatirkan. Tak hanya bagi guru, tapi juga bagi para murid dan walimurid. Pasalnya, karena berdekatan dengan proyek tol para murid khawatir terjadinya kecelakaan.

“Bahkan ada siswa yang pernah jatuh karena licin. Jadi dampaknya sangat negatif. Ketika siswa pun sangat rawan, takutnya ada barang-barang (pembangunan) jatuh, misalnya tiang tol, takutnya ada siswa yang lagi main,” tutur Jian.

Kondisi yang membuat khawatir guru, lanjut Jian, posisi sekolah yang berada ditengah pemukiman sepi juga sangat rawan tindak kriminalitas. Menurutnya, di lokasi ini, hanya tersisa SDN Burangkeng 04 yang belum dibebaskan, sedangkan rumah-rumah warga disekitar sudah dibebaskan.

“Barang-barang juga banyak yang kemalingan karena pertama jauh dari permukiman (rumah warga sudah direlokasi) sehingga maling mengira sepi, aman untuk dimaling. Seperti kipas angin banyak, printer, sound sistem, bel sekolah, loket guru dibobol,” ujarnya.

0 Komentar