Jelang bergulirnya Super League 2025-2026, atmosfer transfer pemain, khususnya di sektor asing, terasa begitu dinamis. PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengesahkan regulasi terbaru, di mana setiap klub diperbolehkan mendaftarkan 11 pemain asing, maksimal 9 pemain masuk dalam daftar susunan pemain (DSP), dan hanya 7 yang bisa dimainkan dalam satu laga.
Regulasi ini secara otomatis memaksa klub-klub untuk lebih selektif namun tetap agresif dalam berburu legiun asing berkualitas. Sejumlah klub papan atas pun tidak tanggung-tanggung melakukan manuver besar, bahkan hingga merombak total komposisi pemain asing mereka.
Klub-Klub Ambisius: Persib, Persija, Malut United, dan Arema
Setidaknya empat klub besar tercatat sebagai tim yang paling aktif dalam perekrutan pemain asing:
Baca Juga:PSIM Yogyakarta Resmi Perkenalkan 26 Pemain untuk Super League 2025-2026Madura United Agendakan Laga Uji Coba Terakhir Jelang Kick-Off Super League 2025-2026
- Persib Bandung
- Persija Jakarta
- Malut United
- Arema FC
Keempat klub tersebut hampir seluruhnya telah mengamankan kuota maksimal 9 pemain asing yang bisa dimasukkan ke dalam line-up. Langkah ini tentu memperlihatkan keseriusan mereka dalam menatap kompetisi, terutama dengan ambisi besar masing-masing klub.
Banyak Rekrutan, Tapi Masih Butuh Adaptasi
Meskipun telah menggaet nama-nama baru, penampilan para pemain asing tersebut belum menunjukkan performa dominan di sejumlah laga pramusim yang telah dijalani.
Persib Bandung dan Arema FC sudah turun di ajang Piala Presiden 2025, namun kontribusi pemain asing mereka masih dalam tahap adaptasi.
Sementara itu, Persija Jakarta dan Malut United memilih menjalani uji coba tertutup melawan klub-klub sesama kontestan Super League, tanpa partisipasi di turnamen pramusim berskala nasional.
Situasi ini membuat panggung Super League nanti menjadi ajang pembuktian sesungguhnya, terutama bagi para rekrutan asing anyar.
Perombakan Besar, Risiko Besar
Langkah agresif klub-klub tersebut tentu tak lepas dari harapan meraih prestasi maksimal musim ini. Namun di sisi lain, perombakan besar juga menyimpan risiko, terutama jika chemistry antarpemain belum terbentuk sempurna saat kompetisi dimulai.
Pelatih butuh waktu dan ruang untuk menyatukan gaya bermain, strategi, serta karakter para pemain asing yang datang dari berbagai latar belakang sepak bola.
Baca Juga:Pelatih Western Sydney Wanderers Senang Hadapi Persib: Kesempatan Lawan Juara Indonesia Dua KaliSemen Padang FC Buka Peluang Tambah Pemain Asing dan Lokal Jelang Super League 2025-2026 Bergulir
Panggung Pembuktian Legiun Asing
Dengan sistem kuota yang ketat dan selektif, hanya pemain-pemain terbaik yang akan bertahan dan bersinar. Super League 2025-2026 bukan hanya tentang siapa yang paling agresif di bursa transfer, melainkan siapa yang paling cepat menyatu dan konsisten di lapangan.