“Ini semua demi mendukung instruksi Bapak Presiden untuk memastikan tidak ada lagi peredaran beras oplosan. Kalau berasnya curah, ya dijual curah. Kalau mau dikemas, silakan, tapi gunakan kemasan polos,” tegasnya.
Operasi pengawasan ini akan berlangsung selama dua pekan, dengan minggu pertama difokuskan pada edukasi.
“Ya kami sih berharap untuk di level penjual di pasar, bisa (memahami) dengan edukasi seperti ini. Tujuannya agar mereka sudah menghentikan kegiatannya. Tapi apabila kapasitas besar sampai dengan tonase, atau mungkin distributor langsung (beras oplosan) masuk ke Kabupaten Bekasi, ya kita langsung laksanakan penindakan,” pungkas Agta.
Baca Juga:Kemenag Karawang Gelar Pembinaan Kepala KUA dan Penghulu, Tingkatkan Layanan Pernikahan dan AdministrasiInilah Penampakan New Astra Daihatsu Sigra di GIIAS 2025, Ternyata Lebih Sporty
Seperti diketahui, adanya indikasi serupa sebelumnya juga ditemukan terkait beras oplosan yang berada di pasar tradisional. Salah satu pedagang kedapatan menjual beras curah yang diklaim sebagai sisa hajatan.
Namun, setelah diberikan peringatan, pedagang tersebut menghentikan aktivitasnya dan stok serupa tidak ditemukan kembali. Satgas Pangan Kabupaten Bekasi berkomitmen untuk terus mengawasi distribusi pangan demi menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. (Iky)