Kritik Buzzer Ancaman Demokrasi, Neni Dihujat Habis-habisan Pendukung KDM, Akun Pemprov Jabar Ko Ikutan?

Neni Nur Hayati
Neni Nur Hayati
0 Komentar

KBEonline.id- Mengkriritik para buzzer saat ini sudah menjadi ancaman demokrasi, aktivis Neni Nur Hayati dihujat habis-habisan pendukung KDM di medsos. Ironisnya akun medsos Pemprov dan Kominfo Jabar ikut-ikutan memasang fotonya.

Neni Nur Hayati, adalah aktivis demokrasi sekaligus direktur lembaga Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, kepada Amnesty International Indonesia mengungkapkan bahwa selama tiga hari berturut-turut menerima serangan digital secara bertubi-tubi.

Dalam tiga hari terakhir, 15-17 Juli 2025, Neni mendapatkan serangan serius berupa doxing, ujaran kebencian, hingga peretasan melalui akun digital instagram @neni1783 dan akun tiktok @neninurhayati36 yang tidak ada hentinya.

Baca Juga:Pertunjukan Air Mancur Sri Baduga, Sensasi Malam Minggu Paling Dinanti Masyarakat Purwakarta!Sejarah Situ Buleud, Bermula dari Kubangan Badak menjadi Taman Air Mancur Spektakuler!

Serangan digital itu terjadi setelah Neni membuat postingan video lewat TikTok pada 5 Mei 2025 mengenai bahaya buzzer yang dapat mengancam demokrasi dan eksistensi negara.

Dalam video tersebut, dia sama sekali tidak menyebut Gubernur Jawa Barat, yakni Dedi Mulyadi (KDM). Video tersebut ditujukan untuk seluruh kepala daerah yang terpilih pada Pemilihan Umum Serentak 2024.

Ia menyadari bahwa memang dalam beberapa video mengkritik kebijakan KDM, tetapi juga dalam video lain ada pula yang dia apresiasi.

Setelah kritik terkait buzzer tersebut, ungkap Neni, foto pribadinya muncul di akun-akun media sosial yang dikelola pemerintah Provinsi Jawa Barat di antaranya Diskominfo Jabar, jabarprovgoid, humas_jabar, dan jabarsaberhoaks pada 16 Juli kemarin.

Amnesty melakukan verifikasi terhadap salah satu akun resmi Pemprov Jabar di Instagram, yaitu Diskominfo Jabar dengan alamat: https://www.instagram.com/reel/DMJpANzzZK0/?igsh=aXBxdjl5NHB2Zmxq.

Dalam konten itu ditampilkan video penjelasan KDM disertai narasi yang menyatakan tidak ada anggaran khususnya belanja media yang digunakan untuk membayar buzzer.

Namun konten tersebut juga menampilkan foto Neni, tanpa sepengetahuan dan persetujuan sebelumnya dari pemilik foto. Bertepatan dengan itu dalam beberapa hari akun Instagram dan TikTok Neni banjir hujatan dengan kata-kata kasar secara bertubi-tubi.

Baca Juga:Perjalanan UPI Kampus Purwakarta dari SPGN hingga Jadi Kampus Multi-ProdiAhlinya Bikin Tren Anti Mainstream, Rosalia Bikin Kejutan Jadi Brand Ambassador Terbaru New Balance

Kepada Amnesty Internasional Indonesia, Neni juga mengungkapkan semua akun medsosnya tengah diretas. Akunnya di WhatsApp tidak dapat diakses sehingga tidak dapat membalas pesan. Dia pun kesulitan mengakses akunnya di TikTok.

0 Komentar