kbeonline.id – Musim kompetisi BRI Super League 2025-2026 mencatatkan rekor baru dalam hal jumlah pemain asing asal Belanda. Hingga awal Agustus 2025, tercatat delapan pemain Belanda yang resmi berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia—jumlah tertinggi sepanjang sejarah liga.
Dominasi Eropa di bursa transfer klub-klub Super League memang bukan hal baru, tetapi lonjakan signifikan pemain Belanda menjadi fenomena tersendiri. Jika dibandingkan musim lalu yang hanya menghadirkan empat pemain asal Negeri Kincir Angin, angka ini melonjak dua kali lipat musim ini.
Delapan pemain yang tercatat memperkuat klub-klub Super League musim ini adalah:
- Thijmen Goppel, Tim Receveur, Mike Hauptmeijer – Bali United
- Sonny Stevens, Nick Kuipers – Dewa United
- Xandro Schenk, Jordy Tutuarima – Persis Solo
- Jordi Wehrmann – Madura United
Kehadiran mereka tak lepas dari ketertarikan klub terhadap kualitas pemain Belanda, yang dinilai mampu mengangkat performa tim secara teknis maupun mentalitas.
Baca Juga:Rafael Struick Makin Nyetel di Dewa United, Trio Timnas Bawa Kemenangan Telak atas Sriwijaya FCBobotoh Bikin Saddil Ramdani Tersentuh: Saya Akan Balas dengan Performa Terbaik!
Fenomena ini tak bisa dilepaskan dari jejak sukses Sylvano Comvalius, top skor Liga 1 2017 bersama Bali United dengan 37 gol. Catatan impresif itu menjadi tonggak yang membantah mitos lama bahwa pemain asal Eropa, termasuk Belanda, sulit bersaing di sepak bola Indonesia.
Dua tahun berselang, giliran Wiljan Pluim yang bersinar bersama PSM Makassar. Gelandang flamboyan itu menjadi jantung permainan Juku Eja hingga mengantar klub tersebut meraih gelar Piala Indonesia serta tampil konsisten di papan atas liga.
Kiprah Comvalius dan Pluim membuka mata banyak klub bahwa pemain Belanda bukan hanya adaptif, tapi juga punya etos kerja dan visi bermain yang unggul.
Tingginya jumlah pemain Belanda musim ini juga dipengaruhi oleh tren pelatih asal Belanda yang makin diminati. Tiga klub besar, yakni Bali United, Persis Solo, dan Dewa United, musim ini dilatih oleh pelatih asal Belanda.
Faktor ini berkontribusi besar dalam membentuk poros “Eropa Tengah” dalam tim. Adanya pelatih senegara membuat komunikasi dan adaptasi pemain Belanda lebih cepat, sekaligus menciptakan chemistry yang solid sejak pramusim.