Profil Klub Super League 2025-2026: PSIM Yogyakarta – Kebangkitan Sang Laskar Mataram

PSIM Yogyakarta
PSIM Yogyakarta
0 Komentar

kbeonline.idPSIM Yogyakarta menandai kebangkitan mereka ke panggung tertinggi sepak bola nasional dengan kembali berlaga di BRI Super League 2025-2026, setelah penantian panjang selama 17 tahun. Terakhir kali tim kebanggaan masyarakat Yogyakarta itu tampil di kasta tertinggi adalah pada musim 2007–2008.

Berstatus sebagai juara Liga 2 musim lalu, Laskar Mataram tidak datang hanya sebagai pelengkap. Di bawah arahan pelatih anyar asal Belanda, Jean-Paul van Gastel, PSIM bertekad tampil kompetitif di tengah kerasnya persaingan elite nasional.

PSIM memulai musim Liga 2 2024-2025 dengan konsistensi. Mereka menempati peringkat kedua Grup 2 babak pendahuluan dengan raihan 8 kemenangan, 5 imbang, dan 3 kekalahan.

Baca Juga:Jumlah Pemain Belanda Tertinggi dalam Sejarah Super League, Ini Faktor PemicunyaRafael Struick Makin Nyetel di Dewa United, Trio Timnas Bawa Kemenangan Telak atas Sriwijaya FC

Langkah mereka berlanjut ke babak 8 besar, di mana PSIM tampil perkasa dan keluar sebagai juara Grup X dengan 5 kemenangan dari 6 laga. Pencapaian tersebut memastikan tiket promosi langsung.

Momentum gemilang itu dilanjutkan dengan kemenangan di final atas Bhayangkara FC, menjadikan PSIM sebagai juara Liga 2 dan memastikan diri kembali ke kasta tertinggi dengan cara terbaik.

Untuk menyambut musim debut di Super League, PSIM membangun skuad dengan cermat dan modern. Pelatih Jean-Paul van Gastel, mantan asisten di Feyenoord dan eks pelatih Beşiktaş, dipercaya menakhodai tim.

Lini belakang diperkuat oleh duet tangguh Franco Ramos Mingo (Argentina-Italia) dan Yusaku Yamadera (Jepang). Ada pula nama Reva Adi Utama serta pemain bertahan enerjik Rahmatsho Rakhmatzoda yang mencuri perhatian musim lalu di Liga 2.

Kiper utama PSIM adalah pemain Timnas U-23 Indonesia, Cahya Supriadi, yang menunjukkan potensi besar di level internasional.

Di sektor tengah, PSIM menghadirkan Ze Valente dan Ezequiel Vidal, dua gelandang berpengalaman dari kasta tertinggi. Mereka akan dibantu Diandra Diaz serta talenta lokal lain seperti Fahreza Sudin dan Ghulam Fatkur Rahman.

Sektor penyerangan diisi oleh kombinasi pemain cepat dan kreatif. Rafinha, bintang musim lalu, tetap menjadi tumpuan utama. Ia kini didampingi oleh pemain baru seperti Nermin Haljeta, Riyatno Abiyoso, dan winger eksplosif Deri Corfe.

Baca Juga:Bobotoh Bikin Saddil Ramdani Tersentuh: Saya Akan Balas dengan Performa Terbaik!Persis Solo Tiadakan Launching Tim Musim Ini! Ada Apa?

Menghadapi musim perdana di Super League setelah sekian lama absen, PSIM tidak membidik juara. Fokus utama mereka adalah beradaptasi dengan ritme kompetisi, menjauh dari zona degradasi, dan meraih stabilitas di papan tengah.

0 Komentar