Luka yang ditinggalkan tidak hanya menyentuh mereka yang menyaksikannya, tetapi juga menjadi bagian dari ingatan negatif bangsa yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.Hari ini, sebuah monumen berdiri di tengah Rawagede.
Monumen tersebut dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada 12 Juli 1996 sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Setiap tahun, masyarakat setempat dan pemerintah memperingati tragedi ini sebagai bentuk penghormatan dan pengingat bahwa sejarah tak boleh dilupakan.
Baca Juga:Serangan Persib Makin Determinan, Begini Alasan Bojan HodakDukung Netralitas Karbon, AHM Tanam Puluhan Ribu Mangrove di Pesisir Tirtajaya
Melalui Rawagede, kita diajak untuk tidak sekadar mengenang, tetapi juga merenungkan kembali makna kemerdekaan dan harga yang telah dibayar demi memperolehnya. (Rafi Abidin)