KARAWANG, KBEonline.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang mencatat tren penurunan angka kemiskinan dalam empat tahun terakhir. Meski demikian, persoalan kemiskinan dinilai masih menjadi tantangan serius yang memerlukan penanganan berkelanjutan.
Statistisi Madya BPS Karawang, Mina Nur Aini, menjelaskan bahwa garis kemiskinan di Karawang tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp597.345 per kapita per bulan. Warga yang pengeluarannya berada di bawah angka tersebut dikategorikan sebagai penduduk miskin.
“Inti dari kemiskinan adalah ketidakmampuan individu atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasar,” jelas Mina pada Senin (4/8). Ia menambahkan, kondisi ini turut memicu persoalan sosial lainnya, seperti pengangguran dan ketimpangan.
Baca Juga:Lima Shio Kurang Beruntung Agustus 2025, Jangan Langsung Panik!Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis dari 3 Aplikasi Game Penghasil Uang 2025, Cuma Modal Rebahan Doang!
Menurutnya, kelompok yang paling rentan terhadap kemiskinan adalah rumah tangga yang tidak memiliki anggota dengan penghasilan tetap. Selain itu, pekerja dengan upah di bawah garis kemiskinan pun masuk dalam kategori rentan miskin.
“Bahkan orang yang sebelumnya memiliki pekerjaan tetap, tapi kemudian berhenti karena satu dan lain hal, juga berisiko masuk ke dalam kemiskinan,” imbuhnya.
Meski demikian, Karawang menunjukkan progres positif. Data BPS mencatat persentase penduduk miskin pada 2021 sebesar 8,95 persen, lalu menurun menjadi 8,44 persen di 2022. Angka ini terus turun menjadi 7,87 persen di 2023, dan mencapai 7,86 persen pada tahun 2024.
Namun demikian, wilayah pedesaan dan pesisir masih menjadi titik dengan tingkat kemiskinan tertinggi.
“Angka kemiskinan tertinggi masih kita temukan di daerah pesisir dan perdesaan,” ujar Mina.
Untuk menekan angka kemiskinan, pemerintah Kabupaten Karawang telah mengupayakan sejumlah program intervensi. Di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan sembako, serta peningkatan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan.
“Pendidikan dan kesehatan adalah dua sektor penting yang menjadi investasi jangka panjang untuk memutus mata rantai kemiskinan,” tuturnya.
Baca Juga:Kekeringan Parah kembali Melanda Wilayah Utara Kabupaten Bekasi, Ratusan Hektare Sawah MengeringRekomedasi Bakso Lava di Lampung yang Bikin Nampol, Pecinta Kuliner Pedas Wajib Coba Nih!
Selain bantuan sosial, kolaborasi dengan kawasan industri juga dilakukan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Karawang. Pemerintah daerah pun mendorong pembentukan kelompok tani dan peternak guna meningkatkan pendapatan masyarakat dari sektor pertanian dan peternakan.
“Berbagai upaya terus dilakukan agar penduduk memiliki akses terhadap sumber penghidupan yang layak,” pungkas Mina.(Aufa)