KBEonline.id – Di tengah semakin populernya penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk menjawab pertanyaan pribadi dan konsultasi sehari-hari, muncul kekhawatiran baru terkait keamanan data pengguna. Beberapa laporan mengungkap bahwa riwayat percakapan pengguna dengan AI populer seperti ChatGPT ternyata bisa ditemukan di internet hanya dengan melakukan pencarian melalui mesin pencari seperti Google.
Fenomena ini pertama kali terungkap setelah sejumlah warganet menemukan bahwa percakapan yang dilakukan melalui platform ChatGPT dapat diakses publik dengan mudah. Berdasarkan penelusuran komunitas digital, setidaknya ada sekitar 100 ribu percakapan yang muncul di hasil pencarian dan dapat dibaca oleh siapa pun yang mengetahui cara mencarinya.
Percakapan Terekam dan Terindeks Mesin Pencari
Menurut laporan dari situs investigasi teknologi Digital Digging, metode untuk mengakses data percakapan tersebut tidak terbatas pada Google saja. Arsip digital seperti Wayback Machine milik Archive.org juga tercatat menyimpan salinan dari sejumlah percakapan pengguna. Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama bagi pengguna yang pernah membahas topik sensitif atau bersifat pribadi melalui platform AI.
Baca Juga:Silent Hill f Punya Durasi 12 Jam, Pendek Tapi Bikin Merinding!Steam & Itch.io Hapus Ribuan Game Dewasa Imbas Tekanan Mastercard dan Visa!
Banyak pengguna yang panik ketika menyadari bahwa informasi yang mereka kira bersifat privat ternyata bisa ditemukan secara publik, bahkan tanpa proses autentikasi apa pun. Informasi ini tentu memperkuat kekhawatiran bahwa privasi data di era AI masih menyimpan banyak celah yang perlu diperbaiki.
Pihak OpenAI, sebagai pengembang ChatGPT, telah mengonfirmasi bahwa mereka tengah melakukan proses de-indexing untuk mencegah percakapan tersebut muncul di hasil pencarian. Namun, tantangan muncul ketika data sudah terlanjur disimpan oleh layanan arsip digital seperti Wayback Machine. Mark Graham, Direktur Archive.org, menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima permintaan resmi dari OpenAI untuk melakukan penghapusan data.
Proses penghapusan dari sistem arsip bukanlah hal mudah, mengingat prinsip kerja mereka adalah menyimpan rekam jejak digital jangka panjang. Oleh karena itu, percakapan yang sudah tersimpan di sana bisa tetap tersedia meski sudah dihapus dari situs aslinya.
Bukan Hanya ChatGPT, AI Lain Juga Terkena Dampak
Kejadian serupa ternyata tidak hanya dialami oleh ChatGPT. Beberapa pengguna juga menemukan bahwa hasil interaksi dengan AI lain seperti Grok dapat ditelusuri melalui mesin pencari. Hal ini memperkuat fakta bahwa kebocoran data AI bukan insiden tunggal, melainkan tantangan sistemik dalam pengelolaan privasi pada teknologi generatif berbasis cloud.