KARAWANG, KBEonline.id —Sekelompok mahasiswa Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang melaksanakan program kerja bertajuk “Perancangan Tong Komposter Sederhana sebagai Upaya Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Pertanian dan Limbah Rumah Tangga” di Desa Pulosari, Kabupaten Karawang.
Mahasiswa KKN UBP Karawang, Ai Siti Rahmah, mengatakan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan, terutama dalam menjawab persoalan limbah pertanian yang melimpah di wilayah tersebut.
“Desa Pulosari memiliki potensi pertanian yang besar, tetapi limbahnya sering kali dibiarkan begitu saja. Melalui program ini, kami ingin mengajak masyarakat mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujar Ai Siti, Senin, 4/8/2025.
Baca Juga:Horeeee! 2.318 Guru Berupah Kecil di Karawang Terima Bantuan InsentifKapan Nih Kakkou no Iinazuke Musim Kedua Episode 5 Sub Indo Tayang dan Di Mana Tempat Nontonnya?
Desa Pulosari memang dikenal sebagai salah satu desa agraris dengan hasil pertanian yang melimpah. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat persoalan serius berupa tumpukan limbah pertanian yang belum dikelola secara maksimal.
Selain limbah pertanian, warga juga menghasilkan limbah rumah tangga organik setiap harinya, seperti sisa makanan dan sayuran. Hal ini membuat isu pengelolaan sampah menjadi sangat relevan dan mendesak untuk ditangani.
Melalui program ini, tim mahasiswa merancang tong komposter sederhana menggunakan bahan dasar drum bekas cat. Desainnya dibuat praktis dan hemat biaya, namun tetap efektif untuk proses pengomposan.
“Tong komposter kami buat dari dua drum bekas yang ditumpuk vertikal. Kami tambahkan pintu panen di bawah, keran untuk lindi, dan pipa aerasi agar proses pembusukan lebih cepat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa desain tersebut sengaja dibuat sesederhana mungkin agar bisa diaplikasikan langsung oleh masyarakat tanpa memerlukan keahlian teknis khusus. “Saya ingin masyarakat bisa mandiri mengelola sampah organiknya dan memanfaatkannya sebagai pupuk untuk pertanian,” tambahnya.
Pelaksanaan program ini tidak hanya berhenti pada pembuatan tong komposter. Mahasiswa juga menggelar sosialisasi dan pelatihan singkat kepada warga mengenai cara penggunaan komposter dan manfaat kompos organik.
“Warga sangat antusias. Mereka tertarik karena bisa menghemat biaya pupuk sekaligus mengurangi volume sampah,” katanya.
Baca Juga:Kapan Sakamoto Days Bagian 2 episode 5 Rilis dan Di Mana Tempat Streamingnya?Angka Kemiskinan di Karawang Terus Menurun, BPS: Masih Jadi Masalah Kompleks
Dengan hadirnya inovasi sederhana ini, masyarakat Desa Pulosari diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), sekaligus menjadi lebih mandiri dalam mengelola limbah mereka sendiri. (Siska)