KBEonline.id – Gelombang protes melanda komunitas gamer global setelah ribuan game dewasa secara mendadak menghilang dari platform distribusi digital seperti Steam dan Itch.io. Penghapusan besar-besaran ini mengundang kontroversi lantaran sebagian besar judul yang dihapus mengandung konten seksual eksplisit yang sebenarnya masih berada dalam batas legal dan sesuai dengan kebijakan platform masing-masing.
Laporan awal menyebutkan bahwa langkah ini dipicu oleh tekanan dari perusahaan pembayaran global seperti Mastercard dan Visa. Kedua raksasa finansial tersebut diduga menekan platform distribusi game untuk membatasi konten dewasa yang mereka anggap memiliki risiko tinggi terhadap reputasi dan kepatuhan kebijakan internal.
Imbasnya langsung terasa di kalangan pengembang independen. Banyak kreator visual novel dan game eksperimental yang mengandalkan Itch.io sebagai satu-satunya kanal penjualan kini kehilangan akses ke sumber pendapatan utama mereka. Reaksi keras pun datang dari komunitas gamer, terutama di media sosial, yang menilai keputusan ini sebagai bentuk sensor terhadap karya kreatif yang sah secara hukum.
Tekanan dari Kolektif Anti-Pornografi Asal Australia
Baca Juga:PAC-MAN WORLD 2 Re-PAC Segera Hadir: Konsol Duluan, PC Menyusul 26 September!Ragnarok Online 3 Tampilkan Visual Baru, Tapi Nuansa Klasiknya Masih Melekat!
Pemicu utama kontroversi ini dilaporkan berakar dari protes yang diajukan oleh Collective Shout, organisasi asal Australia yang menentang objektifikasi terhadap perempuan. Kelompok ini gencar melobi perusahaan besar seperti PayPal, Mastercard, dan Visa untuk memberlakukan pembatasan ketat terhadap konten dewasa di ranah digital. Target utama mereka adalah menghentikan akses warga Australia terhadap konten seksual, termasuk yang tersedia di platform game dan hiburan.
Meskipun tujuan gerakan ini berangkat dari kekhawatiran sosial, dampaknya menjalar ke seluruh dunia. Platform seperti Itch.io akhirnya memilih untuk menghapus ribuan game dewasa agar tetap bisa menggunakan sistem pembayaran dari Mastercard dan Visa tanpa risiko pemblokiran.
Sebagai bentuk perlawanan, sebuah petisi berjudul “Tell MasterCard, Visa & Activist Groups: Stop Controlling What We Can Watch, Read, or Play” muncul di Change.org dan telah memperoleh lebih dari 200.000 tanda tangan. Petisi ini dibuat oleh warga Amerika Serikat dan mewakili keresahan para pengembang serta pengguna yang merasa hak mereka atas akses dan ekspresi kreatif mulai terkekang oleh perusahaan keuangan global dan kelompok aktivis.