Petisi ini juga mencerminkan kecemasan terhadap arah kebijakan distribusi konten digital ke depannya, terutama bagi genre-genre yang selama ini bergantung pada platform terbuka seperti Itch.io.
Fenomena ini turut memicu perdebatan tentang standar ganda dalam kurasi konten digital. Banyak pengguna menyoroti bagaimana game dengan kekerasan grafis ekstrem tetap tersedia luas di platform seperti Steam, sementara konten seksual yang legal justru menjadi sasaran pembatasan.
Hingga kini, Valve selaku pemilik Steam belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penghapusan ini. Namun sejumlah judul dewasa memang dilaporkan telah menghilang dari katalog, memunculkan kekhawatiran bahwa langkah serupa bisa diterapkan secara lebih luas dalam waktu dekat.
Masa Depan Distribusi Game Dewasa dalam Ancaman?
Baca Juga:PAC-MAN WORLD 2 Re-PAC Segera Hadir: Konsol Duluan, PC Menyusul 26 September!Ragnarok Online 3 Tampilkan Visual Baru, Tapi Nuansa Klasiknya Masih Melekat!
Situasi ini membuka kembali diskusi mendalam tentang siapa yang memiliki otoritas tertinggi atas konten digital di era modern. Apakah itu pengembang sebagai kreator, platform sebagai distributor, atau perusahaan keuangan global sebagai penyedia infrastruktur transaksi? Ketegangan antara kebebasan berekspresi dan kebijakan komersial kini menjadi topik hangat di dunia game, khususnya untuk genre dewasa yang selama ini tumbuh di ruang-ruang alternatif.
Perubahan kebijakan ini dipandang sebagai titik balik dalam lanskap distribusi game dewasa. Bagi banyak pelaku industri, terutama yang berada di jalur independen, ini menjadi peringatan akan pentingnya diversifikasi platform dan perlunya ruang yang benar-benar mendukung kebebasan kreatif secara adil.
(*)