Ternyata Masih Ada Tiga SD di Setu yang Belum Direlokasi dari Proyek Tol Japek II Selatan 

SD Ciledug 3
SDN Ciledug 3 terkena dampak proyek Tol Japek 2.
0 Komentar

KBEonline.id – Polemik relokasi SDN Burangkeng 04 di Kecamatan Setu membuka fakta baru: masih ada tiga sekolah dasar negeri yang belum direlokasi meski terdampak langsung proyek pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan. Ketiganya adalah SDN Burangkeng 03, SDN Burangkeng 04, dan SDN Ciledug 03.

Ketiga sekolah itu hingga kini belum direlokasi, padahal aktivitas belajar-mengajar terganggu oleh bising kendaraan dan kondisi lingkungan yang tidak kondusif. Para siswa terpaksa belajar dalam bayang-bayang suara bising alat berat, getaran bangunan, hingga paparan debu yang terus terjadi setiap hari.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, proses relokasi ketiga sekolah itu tersendat karena masalah berbeda-beda. SDN Burangkeng 03 terhambat status sengketa lahan, sementara SDN Burangkeng 04 dan SDN Ciledug 03 belum memiliki lokasi relokasi yang ditetapkan secara resmi karena masih menunggu keputusan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga:Mengibarkan Asa Lewat Jualan Bendera, dari Garut Fariz Bertahan di KarawangAlmaz Fried Chicken Buka Cabang Baru di Galuh Mas Karawang, Ayam Goreng Arab yang Bikin Nagih!

Kepala SDN Burangkeng 03, Ike Kurniasih, membenarkan bahwa status tanah sekolah yang ia pimpin masih dalam sengketa. Padahal, kata dia, Dinas Pendidikan sudah meninjau lokasi dan sempat menentukan lahan pengganti. Namun karena status hukum tanah belum inkrah, proses relokasi menjadi terhambat.

“Di depan sekolah kami itu TPA Burangkeng, dan itu sudah biasa. Tapi sejak ada proyek tol, ada getaran dan debu yang membuat siswa terganggu dan cemas,” ujar Ike kepada Karawang Bekasi Ekspres.

Hal senada disampaikan Komite Sekolah SDN Ciledug 03, Muhammad Hanafi. Ia mengungkapkan, pihaknya sudah mengajukan permohonan relokasi sejak tahun 2023, namun hingga kini belum ada keputusan yang jelas.

“Sudah dua tahun kami ajukan relokasi, tapi belum ada kejelasan. Proses belajar-mengajar sudah tidak nyaman lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Burangkeng, Nemin, mengakui penyelesaian persoalan relokasi sekolah ini sangat kompleks. Untuk SDN Burangkeng 03, kata dia, proses kasasi di Mahkamah Agung masih berlangsung sehingga belum ada putusan hukum tetap (inkrah).

“Kenapa Burangkeng 03 belum saya kejar? Karena memang belum inkrah. Di sana ada sertifikat hak pakai milik Pemkab Bekasi, tapi masih digugat warga,” jelasnya.

0 Komentar