Ini pula yang menjadi pembeda dengan daerah-daerah lain yang mungkin lebih dikenal dari sisi ekonominya. Di Purwakarta, ketenangan jiwa dan kedekatan dengan nilai-nilai spiritual adalah identitas yang dirawat turun-temurun.
3. Purwakarta Istimewa
Dalam perjalanan pemerintahan daerah, muncul slogan resmi yang digunakan untuk mengangkat potensi daerah yakni Purwakarta Istimewa. Tidak hanya sebagai ajakan promosi, tetapi sebagai pernyataan jati diri. Purwakarta memiliki kekayaan budaya yang tak kalah menarik dengan kabupaten lain di Jawa Barat.
Mulai dari napak tilas Wanayasa Sindangkasih yang digelar tiap 20 Juli, hingga keberadaan tokoh-tokoh besar seperti Kusumah Atmaja dan Ipik Gandamana yang lahir dari tanah ini, semuanya menjadi bukti bahwa keistimewaan Purwakarta tidak hanya dalam narasi, tetapi nyata.
Baca Juga:Ternyata Masih Ada Tiga SD di Setu yang Belum Direlokasi dari Proyek Tol Japek II Selatan Mengibarkan Asa Lewat Jualan Bendera, dari Garut Fariz Bertahan di Karawang
Slogan ini juga mencerminkan semangat Purwakarta dalam membangun dirinya tanpa melupakan akar sejarah dan nilai lokal. Dalam berbagai aspek dari pembangunan infrastruktur, pelestarian budaya, hingga inovasi layanan publik. Kabupaten ini terus bergerak maju, namun tetap dalam koridor nilai yang telah diwariskan.
4. Purwakarta Cantik
Belakangan, muncul sebuah istilah baru yang mulai diperkenalkan kepada publik yaitu Purwakarta Cantik. Di balik istilah ini, tersimpan akronim yang menjelaskan nilai-nilai pemerintahan daerah, yaitu Cerdas, Akuntabel, Nyantri, Transparan, Inovatif, dan Kredibel.
Gagasan ini mulai digaungkan pada masa kepemimpinan Bupati Anne Ratna Mustika, sebagai upaya untuk mendorong reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang bersih, modern, serta religius.
Meskipun masih dalam tahap pengenalan, konsep Purwakarta Cantik mencerminkan semangat transformasi. Kabupaten ini tidak lagi hanya menjadi tempat yang tenang dan religius, tetapi juga ingin dikenal sebagai daerah yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Digitalisasi pelayanan publik, dukungan terhadap UMKM lokal, hingga pengembangan potensi wisata menjadi bagian dari upaya memantapkan wajah baru Purwakarta.
Jika Karawang dikenal sebagai kota industri dan pelabuhan ekonomi, maka Purwakarta tampil dengan wajah yang jauh lebih kalem. Namun bukan berarti minim potensi. Lokasinya yang berada di tengah-tengah tiga poros strategis antara Jakarta, Bandung, dan Cirebon menjadikan kabupaten ini punya posisi penting dalam konektivitas Jawa Barat.