Gubernur Lutfhi dan KSAD Resmikan Batuan Pengairan,  Upaya Menjaga Jateng Sebagai Lumbung Pangan Nasional

Petani jateng
Petani Jawa Tengah
0 Komentar

“Dulu nunggu hujan baru tanam, sekarang air sudah mengalir ya langsung bisa tanam,” kata dia.

Sebagai informasi, Desa Legok, Kecamatan Bantarkawung, memiliki lahan sawah seluas 136 hektare yang sebelumnya masih mengandalkan tadah hujan.

Saat ini, lahan pertanian di sawah tersebut sudah dibuatkan sistem irigasi. Airnya dialirkan dari sumber mata air yang dialirkan melalui pipa PVC 6 inci ke bak transit utama.

Baca Juga:APBD Perubahan Jateng 2025 Diketok, Gubernur Lutfhi Fokus Infrastruktur dan Layanan Dasar MasyarakatBupati Aep Kuliah Lagi, Berbekal Sarjana Ekonomi Kini Memperdalam Ilmu Komunikasi di Pasca Sarjana Unsika

Dari sana, air dibagi ke jalur menuju dusun Bojong Meros, Legok, serta dusun Mayana menggunakan pipa HDP 4 inci. Distribusi akhir ke lahan pertanian dilakukan melalui pipa HDP 2 inch ke bak pembagi.

Adapun cakupan distribusi air mencakup: Dusun Mayana: 46 hektare, Dusun Legok: 30 hektare, Dusun Bojong Merod: 90 hektare.

Saat ini, air telah berhasil mengalir ke bak pembagi dan lahan sawah penerima manfaat seluas sekitar 136 hektare, serta telah dikonfirmasi mengairi seluruh lahan secara efektif. (*)

0 Komentar