KBEonline.id — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta tengah menghadapi tantangan serius dalam penanganan sampah. Dari total estimasi produksi harian sebesar 460 ton sampah, baru sekitar 160 ton yang mampu diangkut oleh armada yang ada saat ini. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran akan dampak lingkungan dan kesehatan masyarakat, Selasa (5/8/2025).
Plt Kepala DLH Purwakarta, Kosasih, menyampaikan bahwa dari 72 unit armada yang tersedia—terdiri dari truk dan mobil pengangkut kecil—hanya 40 persen yang masih berfungsi dengan layak. Hal ini menyebabkan sebagian besar sampah tidak terangkut dan akhirnya dibakar atau dikelola secara mandiri oleh warga.
“Masalah utama kami ada pada keterbatasan armada dan kondisi yang sudah tidak optimal. Ini sangat berdampak pada efektivitas pengangkutan sampah,” ujar Kosasih saat ditemui di kantornya, Selasa (5/8/2025).
Baca Juga:Purwakarta Kirim 5 Wakil SD Terbaik ke Olimpiade Sains ProvinsiBisa Naikan Nilai Ekonomi Warga, Pemkab Karawang Didorong Bikin Penyesuaian NJOP Harga Tanah
Sebagai langkah konkret, DLH Purwakarta telah mengajukan penambahan 100 armada baru. Usulan ini diajukan melalui dua jalur, yakni permohonan bantuan kepada pemerintah pusat dan alokasi dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Kosasih menegaskan bahwa penambahan armada bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan keharusan mendesak.
“Kalau tidak segera ditangani, bukan hanya estetika kota yang terganggu, tapi juga potensi pencemaran lingkungan dan ancaman kesehatan masyarakat,” tegasnya.
DLH berharap dukungan lintas sektor dan realisasi anggaran dapat segera diwujudkan, agar target pengangkutan sampah bisa meningkat secara signifikan dan kualitas lingkungan hidup di Purwakarta menjadi lebih baik. (Bbs/riz)